Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Saturday, May 4, 2013

[MASIH] SURAT UNTUK SAHABAT HATI

Dear Dy,

Taburan bintang, selalu jadi perwakilan dirimu dalam hidupku.  Sejauh mata memandang kulihat kedamaian dan ketenangan.  Seperti ketika aku berjalan dan duduk di sampingmu, atau ketika mengantamu pulang dan menatap punggungmu hingga menghilang dari pendanganmu.
Selalu ada pertanyaan yang tersisa dalam hatiku, mengelayut hingga esok pagi.
Pertanyaan dan pernyataan yang memang seharusnya kukatakan padamu, untuk menghilangkan penderitaan hatiku.

Hari ini kubaca di sebuah blog yang menulis:  
Peribahasa Cina "Be slow to promise but quick to perform." 
Apakah layak masih kuajukan pertanyaan dan mengungkap pernyataan padamu.. Dy.
Aku bukan orang yang mudah berjanji, tapi akan menepatinya jika sudah kulakukan itu.
Sakit sebenarnya menahan semua sendiri.. Dy.

Dy,
Kukatakan semua pada Matahari, Bulan, Bintang, Awan, Angin dan alam semesta, tentangmu tentang yang terkait denganmu, tentang keindahan rasa bersamamu.
Karena mungkin kau harusnya kau tahu.. yaa Dy?

Mungkin seharusnya, kutuliskan saja yaa.. Dy.
Menuliskan itu lebih mudah buatku dari pada menjejakkan kata dalam pernyataan langsung dan menatap wajahmu.  Wajah yang begitu tenang dan damai, walau ketika kutatap dalam matamu kulihat kelelahan yang tak bisa kau ungkap. Aaah... biarkanlah... Dy, aku takkan memaksa kau ungkapkan jika tak ingin diungkap.

Dy,
Pernahkah kukatakan, Jujur.. kau ajari aku banyak hal.  Terimakasih yaa??
Ajari apa?, tanyamu penasaran
Cinta.. Dy, sangat terasa di hati kecilku. Karena semua indah saat kau denganku. Kau beri aku bahagia dalam hidup, dan luluhkan hati yang beku, sembuhkan hati yang terluka.  Dan ikhlas kau lakukan untukku.

You are strong woman, katamu, ketika kusampaikan kegalauanku.
Ahh... aku tidak sekuat itulah.. Dy, jawabku pelan dan terunduk.
Yaa.. kau wanita kuat karena ada aku di belakangmu, kuatmu membangunkan aku yang limbung.
Jika kau benar-benar ada di sampingku kala itu, pasti aku sudah terkulai dan bersandar di bahu yang selalu kau pinjamkan. Jangan pernah... jangan berpisah yaa... Dy, sampai menutup mata.
Kuusap airmata dulu.. Dy.

Baru kali ini aku benar-benar merasakan ketulusan hubungan yang diberikan orang padaku, Dy.
Itu yang selalu buatku menangis.  Indah senyumanmu takkan bisa pudar, karena makin indah di hati. 
Walau kusadari itu.. cinta yang tak mungkin jadi, karena kutak bisa memiliki dirimu. Tapi ku takkan berpaling darimu.  Makin kucintaimu, makin kulepas itu... karena memang harus kubiarkan kau terbang tinggi.

Kupejamkan mata... Dy,
Dan kembali melihatmu, jelas sejelas nyata ketika kita bertemu.  Sadar ku kian tak ada, lagumu milikku saja.. Dy.  Selalu jadi milikku, dalam hati. Akan kulakukan untukmu.. Dy.  Karena jika kau bahagia, aku akan semakin bahagia.

Lucu yaa... Dy,
Walau aku juga menitikkan airmata, ketika tuliskan ini, aku juga tersenyum lucu... jika ingat awal pertemuan denganmu.  Dan kini kutahu... memang ada alasan kenapa kita dipertemukan.  Alloh itu Maha Adil dan Maha Tahu.
Manakala Matahari tetap bersinar, Bintang itu terus berpijar menemaniku.. di sana pun kau temaniku.
Kau ajari aku untuk terus menari, melanjutkan hidupku dan terus menemaniku dengan hati.
Karena kau selalu bisa memberikan bahumu sebagai tempat ternyaman sebagai tempatku bersandar dan menceritakan keluh kesahku.  Kemudian kau biarkan aku terlelap dan bermimpi melepas segala lara.

Dan yang aku tak pernah tahu... Dy,
Ternyata kau juga merasakan hal yang sama dengan apa yang kurasakan.  Tanpa kusadari, semua kenyataan yang kurasakan ini mungkin telah kau rasakan juga.

Dear Dy,
Jika Bintang itu butuh gelap agar tetap terlihat bersinar, Matahari butuh sinarnya untuk menceriakan pagi, Embun itu butuh dingin untuk menghadirkan ketulusannya.  Awan butuh angin untuk menurunkan hujan.
Maka, aku akan selalu membutuhkanmu... Dy, karena kutumbuhkan dirimu di keabadian.  
Walau jarak yang jauh terbentang, kau selalu ada dalam hatiku.
Sukmaku berteriak perlahan bahwa kucintamu dengan keikhlasan tanpa ingin memilikimu, kesejatian saja.

Vian, makan dulu..., Ibu berteriak memenggal surat yang kutuliskan padamu.
Iya.. Bu, sebentar lagi, kataku karena kutak ingin menutus ide yang susah payah kugali untuk mendapatkan keberanian menuliskan ini untukmu.
Sudahlah Vie... makan saja dulu... nulis apa siih, serius banget...., kaget ketika melihat Ibu sudah ada di belakangku mengusap lembut rambutku.
Iihhh.... Ibu baca yaa...., aku tersipu dan berusaha menutupi apa yang kutulis untukmu.. Dy.  
Aku tak ingin pula Ibu melihat airmata yang tadi sempat menitik.  Aku tak ingin wanita yang telah lama sendiri ketika ditinggal Ayah begitu saja sedih.
Ayo... Bu, gamitku mengajaknya keluar kamarku.  Aku harus bisa menghiburnya semampu, mengatakan bahwa hidup ini ajaib.  Aku satu-satunya putri yang bisa membangkitkan dirinya dari keterpurukan.nya  Mungkin karena aku banyak melihat luka itulah... Dy.  Enggan kukatakan cinta pada laki-laki... termasuk...
Aku tersenyum.. karena kuingat kau... Dy.
Benarlah... kubahagia sebenarnya karena kau telah terlahir dan ada dalam kehidupanku.
Ah... biarlah waktu yang akan menuntunku pada cintamu... Dy, bisikku lirih dan menghela nafas pendek sesaat, sambil melihat Ibu yang duduk di seberangku.
Wanita itu masih cantik sebenarnya, pujiku pada Ibu. Masih dibalut pertanyaan kenapa Ayah tega meninggalkannya terluka demi orang yang baru hadir.  Seperti punah kesetiaan yang diabdikannya untuk kami. 
Ibu... aku boleh nanya ga.., aku memecah keheningan di ruang makan itu.
Ada apa.. Vie, sahut Ibu sambil terus menyuapkan nasi.
Sebenarnya... bolehkah kita mencintai orang yang seharusnya tidak kita cintai?
Ibu terlihat terkejut, dan meletakkan sendok, maksudmu?  Ingat Vie.. kau tak boleh mengganggu hubungan orang.. nak. Kau kan sudah melihat apa yang terjadi pada Ibu kan?
Iihh... aku bilang kan, boleh tidak.. Bu, bukan mengganggu hubungan orang. Aku belum mengatakan apa-apa.  Semua masih kusimpan dalam hati saja, jelasku menenangkannya.
Hmm... sebenarnya mencintai itu boleh saja.. Vie, asalkan kau tak meneruskannya dengan mengganggu.  Cukup dalam hati sajalah, Ibu menatapku dengan tatapan yang menyejukkan, seperti memahami kegalauan hatiku.

Setelah menyelesaikan makan, aku kembali ke kamar untuk meneruskan menuliskan apa yang aku ingin tuliskan padamu, Dy.

Dear Dy,

Sungguh rasa yang kau berikan dalam hidupku itu seperti pelangi.  Karena kini tak perlu kumiliki mimpi yang indah, selama ada dirimu.  Maka itulah alasan.. kenapa aku minta kau berjanji untuk tidak meninggalkanku.. Dy.  Memiliki dirimu memang mimpi yang mungkin tak bisa kukejar, tapi bersamamu selalu itu tetap jadi bagian terindah dalam hidupku.  Bisa menemanimu kala terlelap, dan tetap bersamamu ketika kau terjaga.  Selalu membuatku berarti dalam hidupku.
Memang baru bersamamu, sakit sekali mencintaimu.. karena harus melihatmu, mendekapmu dan menyayangimu dari jauh saja. Membebaskan rasa untuk memilikimu... Dy.

Maka Dy,
Walau aku hingga kini belum mengerti kenapa Alloh SWT menitipkan rasa cinta ini padaku.
Aku hanya ingin jadi mimpi indahmu, sesuatu yang bisa kau rindu.. karena langkahku akan merapuh tanpamu.
Hanya mungkin kau harus kau tahu... tanpamu sepinya waktu merantai waktuku... Dy.
Dirimu bagai nyanyian yang memanggil rinduku, bagaikan udara yang kuhirup segar di pagi hari.  
Itulah kenapa kusenang memanggilmu Embun... Dy.
Ketenangan itu kudapat darimu, dan jika tanpamu kumerasa hilang, juga amat seepii... Dy.

Perjalananku mengendalikan waktu, mengembara dalam kesendirian, terpecahkan sejak kau hadir dan terus mendekat dalam hidupku... Dy.
Hingga inginku, sebelum aku memanjangkan jarak di benua yang berbeda, kau bisa ikut di semua petualanganku.  Masuk lebih dalam duniaku.  Walau mungkin kurasa, tak adil menjebakmu di dalam duniamu, karena kau punya hak untuk duniamu.  
Hmmm.... ingatkan aku nanti yaa... Dy, agar selalu menanyakan kesediaanmu menemaniku dalam pengembaraanku melintasi waktu.

Dy,
Sambil mendengarkan Perahu Kertas, Ajari Aku Cinta, Cinta Tak Mungkin, Cinta Sejati, Dealova, yang selalu kuputar jika jatuh karena merindukanmu sangat, aku terus menulis dan ingin terus menulis semua kata-kata yang ingin kutulis untukmu... Dy. Boleh yaaa??
Di batas layar kaca.. aku merasa hidupku lengkap, walau jika kembali ke dunia nyata kesedihan itu hadir bagai melodi "creepy".
Yang harus kau tahu... Dy,
Kini aku bisa tegak menjalani hidupku yang biasa saja, dengan kesederhanaan cinta. 

Seperti yang selalu kukatakan jika kita bertemu..Dy... aku suka puisi Cinta Sederhana itu..
masih ingatkah kau??  Ketika kau tanyakan artinya..
“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan 
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."


Ketika kujelaskan itu, kulihat kau menatapku dengan tatapan yang tak bisa kupahami... Dy.
Tak terlalu kurisaukan itu. Baru dua hari berikutnya, aku baru menyadarinya.. Dy.
Maafkan jika aku salah, tapi tatapan itu hadir di hatiku dengan terjemahan terindah yang pernah kulakukan sepanjang karierku sebagai penerjemah.
Mungkin aku tak punya pengalaman menerjemahkan hati dan perasaan, tapi jujur keindahan rasa yang kini kurasakan, terjemahan dari semua tatapan yang kau berikan padaku, cukup mengobati luka hati yang mengangga di hati... Dy.

Maka... Dy, berjanjilah untuk tetap di sini... di hatiku, dan takkan pergi menjauh walau kau sudah memiliki kehidupanmu sendiri. Aku hanya ingin bisa bersandar jika lelah, menggenggam tanganmu jika sukma penuh lara.. Karena di sanalah kekuatanku berasal.

Terimakasih... Dy,
Jika kau mau mengatakan dan menepati janjimu itu.
Dan Dy..
hadirkan selalu aku dalam mimpimu yaaa... ketika kau terlelap duluan dan meninggalkan kusendiri..
Walau kutahu.. sebenarnya.. kau temaniku dalam mimpimu.. kan Dy??
(pipi merah, senyum yang tersipu..) itu ekspresi khas yang selalu kurindukan.
Titip rindu dan cintaku untuk kau jaga selalu yaa... Dy??
Bentangan jarak yang memanjang ini.. mudah-mudahan akan selalu jadi penguat hati dan sukma.

Kunanti dirimu di dermaga Rindu 1.. yaa Dy??

Kututup komputer jinjing dengan stiker "Kembalinya Petualang Sejati" ini, nantilah kukirimkan itu jika memang waktunya tepat, gumamku.
Aku mengambil novel yang kubeli bersamamu.. Dy.
Ingatan itu melintas cepat... dengan keriaan yang kita jalani.... rumitkah rasa ini??
Kalau mendengarkan lagu Noah... kusadurkan bahwa ketika suara hati memanggil namamu... itu karena separuh aku adalah dirimu. Lukaku bisa kau rasakan.  Begitu terasa dekat walau jarang terbentang, dan seringkali tak harus berbicara banyak, namun semua mengalir dan terasa begitu pas.. Dy.

Dalam novel itu ada bagian yang sangat kusuka... Dy.
Cerita Tegar pada empat gadis cilik menjelaskan tentang konsep kehilangan dan keikhlasan,  hampir mirip dengan puisi "Cinta Sederhana", yang disedehanakan bahasanya.
Melihat kunang-kunang yang tengah terbang, lalu ia berkata, kalian lihat itu? Terbang dengan cahaya di ekornya. Kecil tapi indah. Begitulah kehidupan. Kecil tapi indah. Seekor kunang-kunang hanya bia menyalakan ekornya semalaman, karena esok-pagi, saat matahari terbit, lampu kunang-kunang itu akan padam. mati. Pergi. Tapi mereka tak pernah menangis dan mengeluh atas nasib yang sependek itu. Maka malam ini, meski besok akan pergi, mereka tetap riang terbang menghiasi hutan.  Menyalakan lampu. Memberi terang sekitarnya.

Keren yaa... Dy,
Sambil berbaring dan membayangkan ekspresimu ketika kuceritakan itu padamu langsung.  
Aku tersenyum.. 
Yaa Rabb... betapa kumerindukanmu... Dy.  Bagitu indah perasaan itu menyusup di hatiku.
Walau terlambat kukatakan dan kukirimkan apa yang kutuliskan tadi, apa yang ditulis Tere Liye itu memang mengajariku banyak hal.... seperti dirimu.  
Keikhlasan memberi banyak kebaikan tanpa menuntut apapun.
Ku akan menikmati setiap detik kebersamaan denganmu... Dy, mengajakmu memahami duniaku dan untuk jadikan itu pengetahuan barumu.
Karena memang dalam hatiku... kini baru kusadari... terlambat pula kuungkapkan, karena berjuta kali pertimbangan miss-perception yang mungkin terjadi. 
Dan kini, kuputuskan untuk coba yakinkan diri, bahwa semua akan baik-baik saja.. 
Jika kau tahu... kusangat mencintai dirimu, atas nama ketulusan dan kucoba untuk melupakanmu tak menghiasi hati dan kembalikan semua keadaan sebelum rasa ini merasuk dalam...Dy.  
Tapi tak mampu kutepis kekuatan yang terus melawan dan mempertahankan cahayanya. 
Tak mampu redupkan itu. Dan ketika kucoba tinggalkanmu... tapi sesuatu dalam dirimu terus memanggilku... menuntun dan menarikku dalam pusaran waktumu.  Dan tak pernah henti kurindukan senyummu.. tawamu.. yang buat jiwaku terbebas dari kegundahan.
Harus kuakui... kau tebarkan cinta di hatiku.. karena semua menjadi indah dan bahagia dalam hidupku jika bersamamu... Dy.
Maka tetap biarkan itu ada dalam hidupku, biarkanlah aku terus meminjam bahumu, izinkan aku menggenggam tanganmu untuk jadi peganganku kala terlimbung karena gundah.

Dan... lakukan itu dengan ikhlas yaa... Dy, karena aku memang tak ingin kau merasa terbelenggu denganku.
Bebaskan jiwa, pikiran dan hatimu, jika kau sudah terlelah dalam perjalanan menemaniku nanti.
Katakan itu dengan jelas padaku... dan aku akan sangat mengerti... Dy.
Hmmmm.... desah panjangku menghela nafas, kantuk mulai membenamkan aku di peraduan.
Ingin kurangkai mimpi tentangmu yang belum terjaga.
Biarlah.. , kataku dalam hati.  Karena akan kutulis pesan offline untukmu dan mengirimkan sms untuk mengingatkanmu.. bahwa aku pun akan selalu ada selama kau ingin dan butuhkan.. Dy.
Salamku buat cinta sejatimu... yaa... Dy, maaaaf sangat... jika keberadaanku mengganggu perjalanan kalian.



(Tertulis dengan berjuta rasa, terbalut keberanian yang terlambat....sebelum jarak terbentang)
















1 comment: