Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Wednesday, August 18, 2021

Maafkanlah..

Cintakoe,

Maafkan jika akoe terlalu lancang merangkai kekecewaan yang selama ini tertumpuk di sudut hati.
Akoe,
Masih harus banyak belajar menahan semua gundah.
Sendirian..
Menyusuri lorong hati yang basah dan gelap.

Berusaha bangkit,
Memegang virtual tanganmoe yang terus menggenggam,
Agar akoe tak terjatuh..
Rapuh.

Cintakoe,
Tahukah dirimu sayang..
Seringkali akoe menyakiti diri sendiri,
Agar akoe tetap terjaga,
Dan sedikit mengurangi duka,
Dengan terus menyayat nadi,
Sayatan kecil..

Begitu terpuruk,
Tanpa tahu kapan llangit gelap ini akan menjadi terang.
Pendakian kali ini teramat panjang..
Terus menanjak..
Tanpa tahu kapan akan melandai,
Hanya aroma belerang yang teramat menyengat,
Menusuk hidung yang sudah tertutup masker.
Sosok ghaib itu masih menjagaku sayangku..
Terus melayang mendampingi pendakian kali ini.

Pelarian dari semua luka,
Yang kusembunyikan rapat..
Tetap berusaha tegar dan bersandiwara.
Buat Aira, buat Muêzza.
Teruntuk ibu dan keluargakoe.
Mereka semua harus melihatkoe terus tersenyum dan tertawa bahagia.
Tanpa beban..

Abang,
Setjangkir kopiku ini, 
Selalu menyadarkanku untuk mampu bersyukur dipertemukan denganmu.
Karena dari sanalah..
Cerita kopi kita terus mengalir di antara lelah,
Diujung malam..

Sayangku..
Masih bolehkah aku merebahkan kepala di pangkuanmu, 
Mendengatkan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an yang Abang baca?
Pencarian lailatul qadar pertama kita.
Masih terus melekat dalam hening malam.

Maafkan aku..
Pekat luka dan RINDU ini, perlahan mendorongku mengambil sebilah pisau.
Perlahan membuat sayatan-sayatan luka dekat aorta.
Sakit..
Panas..

Maafkan aku..
Jika masih belum bisa menata hati dan pikiran dengan baik..
Berusaha menerima always a reason behind something,
Hari taak slamanya malam,
Akn selalu ada Mentari yang terbit.

Do'a terbaik,

Friday, August 13, 2021

Teruntuk Cintakoe



Cintakoe,
Melewati jalan-jalan itu, menjaadi napak tilas yang cukup pilu.
Kesendirian disini, tak cukup membunuh RINDU yang selalu membuncah di kala mentari tenggelam. Memeluk hening malam.

Ingin rasanya mencium takzim tanganmu, dan menanti kecupan mesra di keningku.
Lalu mendekap sisa hari dengan cerita, yang lalu membuai kita dalam mimpi yang panjang.

Aira, sudah mendekap Baymax hadiah darimu.
Ia tak henti menanyakan keberadaanmu.. sayang.
Sama denganku..
Ia terjebak RiNDU yang luar biasa.
Daddy, mana Mommy?
I miss him so much..

Aku tersenyum..
Berusaha keras menahan airmata yang sudah sesak hendak berseluncur. Menyaput bedak yang sudah rapi.
Daddy..
Punya urusan yang belum selesai sayang, he will come to meet us.
Did he forget us, Mommy? 
Cecarnya kemudian.

Nope. .sayang,
He's never forgotten about us.
Jelasku sambil mengusap rambut ikalnya.

Anak ini, hanyalah anak sambung bagi kami. Pengikat cinta yang tak harus berkaitan dengan darah.
Namun, kebersamaan membuat wajah kami begitu mirip.
Tenanglah kamu disana sahabatku..
Anakmu baik-baik saja.
Ia tumbuh dewasa sebagai anak yang sangat manis.
Mewarisi sifat-sifatmu..

Sayang,
Aku ingin memelukmu lebih lama.
Menghabiskan bercangkir kopi lebih banyak.dengan ribuan kata yang terangkai dalam cerita.
Mengetikkan cerita ini pun dengan isakan yang tertahan, agar Aira dan Muêzza tak terganggu.

Aira sayang sekali dengan kitten itu. Bahagia, melihat senyumnya mengembang ketika kubawa Muêzza ke rumah.

He's so cute Mommy..
May we have it?

Sure.. sayang, Mommy membawanya untukmu. Rawat yaa..
Kasihan Muêzza, berhari-hari di selokan. Jauh dr ibunya.

Ok.. Mommy, I will take care him well.
Promise!

Aira.. Aira..
You're gorgeous and always being my best mood booster 😁🤓.

Sayangku,
Kudoakan..
Terselip waktu di antara kesibukan kita, untuk sebuah pertemuan.
Mendekap kebersamaan, bermunajat bersama dalam dekap do'a.

Imamku tercinta,
Untaian lantunan ayat-ayat cinta Illahi dalam Al-Qur'an begitu kurindukan. Ketika berjama'ah bersamamu.

Kami RiNDU..

...........

Kembali menatap layar laptop. Pukul 00:00 dini hari.
Mataku sembab dan bengkak. Terlalu banyak menangis.

Kang Bowo, masih ada di meja depan. Memutarkan lagu-lagu di playlist.

Menganggukkan kepala sejenak.
Dan aku bergegas pulang..