Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Saturday, August 20, 2016

/Sekeping Hati/ *catatankecil*

/Sekeping Hati/ *catatankecil*

Selarut ini, aku belum bisa pulang ke rumah. Sementara perempuan lain sudah berada di hangatnya pulau kapuk. Merenda mimpi, di pelukan hening.
Aku dan perjuanganku adalah sebuah pilihan.
Aku, memang percaya bahwa di antara "B" (birth) dan "D" (death), ada "C" (choice).
Ini pilihanku. Jalan hidup yang aku pilih. Walaupun semua pendapat awam, masih berada di pemikiran negatif.
Yaa.. mana ada perempuan baik-baik yang belum pulang selarut ini (katanya).
Padahal, banyak yang mampu bertahan dalam pekerjaan yang baik. Yang mencari penghidupan dengan mengikatkan keyakinan kebajikan dan halal.
Karena malam tak selalu berujung pekat. Disana selalu ada bintang penunjuk jalan. Dan ada bulan penuntun kehidupan.
Dunia malam dan aku, memang hal yang melekat sejak 2 tahun lalu.
Di kepekatan malamlah, aku masih mengais rezeki untuk masa depan yang lebih baik. Biarlah.. biarkan saja, semua berkata sesuka hati tentang aku.
Takkan pernah baik dan layak aku di mata mereka, kalau mereka tak melihat cahaya lilin kebajikan dalam diriku.
Dan aku, takkan membuang waktu untuk sebuah penilaian positif. Biarkanlah..
Aku memutuskan jalan ini, dain membawa impian lebih jauh. Mewujudkan cita-cita yang hampir padam.
Sesaat memang harus mundur selangkah dulu, untuk maju kembali ke depan. Melangkah tanpa keraguan.
Menyiapkan hati dan mental, untuk cemoohan yang (mungkin) akan kembali terdengar.
Menyembuhkan luka, untuk meyakini bahwa hikmah itu akan terpelajari dan terpahami setelah terenungkan di detikan waktu. Selalu ada jalan dan ruang untuk kebaikan.
Yakin, ikhlas, dan tawakal.
Walau jujur, selalu terselip keraguan, apakah masih ada yang menikam dari belakang?  Adakah yang manis di awal, namun pahit di akhir?
Masihkah orang bersedia melihatku bagai orang biasa yang berjuang mencari kehidupan? Bukan orang yang mencari kesenangan sesaat dalam dekapan malam.
Aku, Vie yang berjuang untuk Aira. Masa depan yang lebih baik. Rumah yang nyaman. Keluarga yang hangat.
Meretasnya dalam nyata. Merangkumkan fakta.
Beberapa purnama, semua akan kutentukan dalam kepastian. Seperti alur lagu-lagu pilihanku bagi pendengar.
Bagian tersulit di perjalanannya adalah berdamai dengan keheningan malam. Membiarkan kepercayaan menerangi. Menjabat erat hati dengan sebaik-baik prasangka: setiap invididu mampu dan kuat mengubah dirinya menjadi lebih baik. Ketika ia menginginkannya. Manakala ia melingkarkan janji. Untuk ditepati..
Selalu..
Semoga..

Di detikan waktu jelang dini hari, belajarlah percaya bahwa aku, Vie, Aira, dan kamu dapat melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar menghabiskan waktu bersama. Pun juga lebih dari hanya melakukan perjalanan bersama.
Percayalah.. "always reason behind something" dari semua pertemuan, perjalanan, dan keputusan.
Kutanggalkan topengku. Belajar mencintai dalam diam dan hening, semua yang kini ada dalan hidup, penghidupan, dan kehidupan.
Di sana, di titik masa depan, pasti ada pelangi. Titik terang.
Tak perlu jadi pahlawan, karena harus ada yang bertepuk tangan untuknya.
Tak harus jadi jalan raya, karena jalan setapak yang menuju sumber air, dapat menjadi manfaat untuk satu kesempatan hidup bagi makhluk hidup.
Belajarlah..