Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Wednesday, October 26, 2016

Diam dalam hening

Kamu semakin menjauh.. Ka.
Jarak kau bentangkan tanpa kata.
Bukan seperti ini yang kumau..

Aku,
Takkan menahanmu ketika di penggalan waktu kau ingin melangkah menjauh.
"Terdiam dan melangkah menjauh.. di kesunyian, teriakkan rindu.

Aku menitipkan jutaan makna bersama bulir hujan dan airmata.
Kembalilah.. dekap kata tanpa jeda.."
Kata yang kutitipkan pada angin. Smoga sampai di pendengaran jiwamu.

Walau hidup bukan masalah apa yang kuinginkan, tapi bukan begini caranya.
Baiklah padaku..

Seperti syair di lagu yang kukirimkan..
사랑이란 그런가 봐
sarangiran geureonga bwa
Cinta itu seperti ini.
소란하지 않더라도
soranhaji anhdeorado
Tanpa keributan
따스한 눈빛이 날 감싸는 것
ttaseuhan nunbicci nal gamssaneun geos
mata itu akan menyelimuti dengan hangat.

그대 곁에 있을 때면
geudae gyeote isseul ttaemyeon
Saat kau dekat
매일 달라지는 나
maeil dallajineun na
Aku selalu berubah.
더 좋은 사람이 되고 싶어만 져요
deo joheun sarami doego sipeoman jyeoyo
Aku ingin menjadi orang yang lebih baik.

시간 흘러 끝이 온대도
sigan heulleo kkeuti ondaedo
Bahkan bila waktu berlalu dan akhir tiba
내 마음은 변함없는
nae maeumeun byeonhameopsneun
Hati ku tak berubah
보통의 날들일 뿐이죠
botongui naldeuril ppunijyo
seperti hari-hari yang biasa.
I
나의 사랑 나의 그대
naui sarang naui geudae
Cinta ku sayang ku.
여전히 그댈 바라고
yeojeonhi geudael barago
Aku masih berharap pada mu.
여전히 그댈 원하고
yeojeonhi geudael wonhago
Aku masih menginginkan mu.
이대로 멈춰 서있죠
idaero meomchwo seoissjyo
Aku berdiri seperti ini.
II
어떤 아픔 더한 슬픔
eotteon apeum deohan seulpeum
Tak peduli rasa sakit dan kesedihan apapun.
무엇도 두렵지 않은
mueosdo duryeopji anheun
Aku tak takut apapun.
이런 게 사랑이란
ireon ge sarangiran
Cinta itu sesuatu yang seperti ini.
걸 알려주려고 내게 그대를
geol allyeojuryeogo naege geudaereul
Kau memberi ku sesuatu.
보내준 것 같아
bonaejun geot gata
Kau dikirim pada ku.

아무 걱정 하지 말아요
amu geokjeong haji marayo
Jangan kuatir.
다시 시간을 되돌린다 해도
dasi siganeul doedollinda haedo
Bahkan bila waktu berputar kembali
어김없이 그댈 테니까
eogimeopsi geudael tenikka
Itu pasti kau.

Sepenggal harap dan asa tertitip di sepertiga malam ini. Aku seperti tanpa jiwa.
Mencari dan terus mencari.. dimanakah bisa kutemukanmu?
Aku tetap di sini..
Masih jadi sosok yang sama, ketika pertama kita berjumpa.

Tergesa jelang lazuardi di pagi hari, tetap tak tenangkanku dalam hening.
Wahai jiwa..
Berhentilah berharap untuk ketidakpastian yang terhampar di hadapan.
Duhai hati..
Berlabuhlah di dermaga jiwa yang setia menanti.
Tak ada keraguan,
Hilangkan duka..

Aku memang (masih) harus sendiri.
Di sini dan di sana..
Terjemahkan kata-kata yang terpendam diam di bumi.
Tak perlu sedu sedan..
Aku slalu menanti kepastian. Kemungkinan menjadi sahabat perjalanan.

Tuhan..
Pinjamkan bahuMu lagi untuk menenangkan kegundahan hatiku kali ini.
Tak sanggup lagi rasanya berdiri. Kembali menangis lagi.
Merindukan hujan untuk menyembunyikan tangis...

Tuhan..
Sungguh, sungguh aku tak sanggup sembunyikan air mata.

Aku memang rumit, walau pada akhirnya akan mengalir bersama riak kehidupan.
Nampak tegar seperti karang, rapuh dalam sanubari.

Pencarian yang panjang.. tentang makna kehidupan. Cinta bagai api tak berasap.
Jilbab Traveler, mengabarkan sisi ini dengan jelas. Bagaimana menentukan jalan kehidupan tanpa keraguan. Pengorbanan yang tulus dalam kasih.
Seperti itulah aku.. Ka.

Jangan cemas kehilangan seseorang yang tidak cemas kehilangan kita.
Tapi khawatirlah kehilangan seseorang yang sungguh khawatir kehilangan kita. (Tere Liye)

Rangkaian kata ini (benar) menohokku.
Dimanakah posisimu..Ka?

Hari ini, di tanah tempatku mencari penghidupan. Aku belajar tentang kebaikan pada semua prasangka.
Menatapmu yang tengah sibuk bermain air. Disini, kuhentikan semua pikiran negatif yang telah termakan oleh waktu.

Aku memang bukan orang baik..Ka.
Hanya berusaha belajar menjadi baik. Semua kelelahanku, terbayar kali ini. Mencoba menghentikan waktu. Sekejap bersamamu.

Tak ada perjalanan yang sempurna. Selalu ada riak yang harus menggerakkan air. Akan ada gelombang di irama kehidupan. Karena tak harus jadi beringin, ketika ingin meneduhkan.
Cukup memberi senyum hangat dengan keikhlasan pada mentari yang menyapa di pagi hari. Permata yang tlah lama dinanti.
Maka,
Nikmatilah semua perjalanan dengan syukur untuk nafas yang terhela detik ini.

Karena aku, kamu, dan kita, takkan pernah tahu berapa lama kebersamaan ini.
Semua tersimpan rapi di Lauful Makhfudz, semenjak ruh tertiupkan.

Sepagi ini, sudah rapi, wangi, dan cantik (aaiishh.. 😄). Membelah kesunyian dan kedamaian kota yang saat ini sering kupijak. Mungkin.. oramg lain masih di alam mimpi. Di pulau kapuk.
Tak apalah.. menjemput rezeki, bersama kokok si jago.
Man jadda wajada..

Kesibukanmu, kupahami sebagai seleksi alam. Bagaimana kita bertahan dalam ketidakpastian pertemuan. Hanya bicara lewat deretan kata-kata yang mengalir ketika terjebak kepadatan lalu lintas.

Jika ini adalah waktu milik kita, maka bahagia akan terpendar, menuntun, saling menjaga berpegangan menggenggam masa depan.
Apapun adanya, inilah aku, kamu, dan kita.

Tak sedetik pun, terlintas untuk menghapus jejak dalam hujan. Yang kulakukan, hanya menitipkan kegelisahan di bulir bening yang menyaput jendela kamar.

Di sini aku..
Melihat para Praja sibuk dengan karya ilmiah yg harus mereka susun.
"Rindu adalah rentang yg tak trukur, pilu yg ingin dikubur. Rindu adalah ketiadaan pnghuni d taman hati dan semesta pikirmu. Rindu adalah jeda, utk (lebih) mncintaimu." (Rahne Putri).

Kehadiranmu, sesaat membuatku berpaling dari Dy. Sahabatku. Partner in "crime". Yang selalu setia menemani kegundahan hatiku. Menepi di gunung, laut, atau kafe-kafe Bandung.
Dia tak pernah melepaskan pegangan tangannya. Bersama mengasah keterampilan renang.

Aku, mencarimu di langit pikiran, semesta hati.. Ka.
Jedamu tramat panjang, membentang.
Aku (masih) belajar tentangmu.

Andai menuangkan perasaan semudah mlipat kertas, aku akan melipat Seribu bangau kertas (千羽鶴Senbazuru) utk bisa mnyatakan apa yg kurasa saat ini..
Tidak mudah memahami apa yang telah terjadi. Hanya berusaha bersikap positif saja.

Semoga, kebaikan yang tertanam akan dapat menghasilkan manfaat bagi sesama.
Tawakkal padaNya, untuk semua yang sudah terjadi.
Belajar melangkah di kebajikan dengan tulus, tanpa kepura-puraan.

Aku tetap di sini.. Ka. Tak sedetikpun memalingkan wajah. Hanya berusaha bertahan dengan semua kesakitan yang tersisa. Melarungkannya bersama hujan.
Jauh di sana, Dy tetap ada.. memegang tangan jika aku limbung. Sahabat sejatiku..
Juga tak banyak kata.
Saling menjaga.

Aah..
Tetiba mataku memburam memikirkannya.
Dy, temanku menepikan kegundahan yang ditinggalkan. Hanya duduk terpaku dalam sepi, menatap taburan gemerlap lampu-lampu kota.
Secangkir kopi pahit jadi teman sejati. Untuk semua kejujuran rasa.

Terdiam mendengar adzan Isya berkumandang. Menunggu dalam gelap. Menyembunyikan sepi dan sedih. Lantunan Surat Yusuf, kucoba untuk bisa menenangkan hati.

Tuhan,
Maafkan aku yang menjauh dalam alunan FirmanMu.
Bukan mengabaikan.. hanya sedikit berlindung dalam gelap hati. Iman yang menipis.
Ampuni aku.. Tuhan.
(Hanya), mencari alibi untuk pembenaran sikap yg kupilih.

"Kang, bisa kasih kesempatan untuk berbagi ilmu di masjid?," tegasku pada ketua DKM.
Sudah tak terbendung rasa untuk melantunkan ayat-ayat cintaMu.
Tuhan, sekali lagi.. ampuni aku untuk semua kesalahan dan dosa-dosa. Masih belajar menjadi baik.

Semua kerinduan padaMu, mengalir begitu deras.
PanggilanMu kujawab sempurna. Terimakasih Tuhan.. untuk semua percakapan yang indah. Penafsiran yang baik, pemahaman yang luar biasa.

Aku kehilangan jejakmu. Takkan pernah bisa melupakan tawa dan canda.
Seperti mimpi..
Ku tak tahu apa yang terjadi. Dan berakhir seperti yang kumau.
Tapi.. tak ada akhir untuk pintu harapan.

Karena aku takkan mengusikmu jika dirimu merasa terganggu. Walau dirimu membuatku bersedih, menjatuhkan dari tebing tertinggi.

Aku telah percayakanmu, untuk semua titipan rindu ini.
Kehilangan bukan hal yang asing. Hanya aku tetap memelukmu erat.
Aku juga yang akan menenangkan badai.. agar kita bisa berjalan.

Sudah benarkah yang kau putuskan?
Pernahkah kau bertanya tentang itu?

Semua pertanyaan yang memukulku keras, sebelum aku berhenti.
Namun, tetap tak bisa abaikanmu.

Dy,
Aku kecewa lagi..
Berusaha ikhlas, untuk semua kepedihan yang tak kuharapkan.
Belajar keikhlasan atas semua kebaikan dan kebajikan.

Terpaksa aku sendiri (lagi). Ajarkan aku untuk ungkapkan rasa. Di antara gamangmu.. aku akan menyakinkan bahwa kamu memang berarti.

Dalam diam, aku berdoa..
Semoga satu hari engkau mengerti, tentang arti sahabat bagi diriku.
Semoga..
Ketika saat itu tiba, aku masih diberi waktu bersama.

Dy,
Aku kangen kamu.
Perjalanan panjang yang telah kita lalui.. menguji dibatas waktu.
Kamu yang selalu pegang tanganku. Yang menbangunkan aku kala terjatuh.
Memarahi aku, kalau abai kesehatan.
Aku benci sendiri, merasa sendiri. Di tanah orang..

Tuhan,
Ampuni aku..
Ketidakpercayaanku, bahwa tak sedetik pun Kau meninggalkanku..
Keabadian cintaMu,
Kesejatian hubungan..
Tanpa jeda,

Kuatkan kembali hatiku yang rapuh. Kembali terserak dan sia-sia. Mengembalikan (lagi) perjalanan waktu.

Aku: petualang sejati, tanpa jeda melintasi batas ruang dan waktu.

1 comment: