Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Tuesday, October 15, 2013

CATATAN HATI



Dalam diam malam,
Mencoba mengerti rasa “sakit” yang tiba-tiba hadir menyeruak dari ruang rindu.  Begitu ingin memelukmu....

Di keheningan hatiku,
Selalu ingin mengurai kekacauan yang seringkali meracau di sepi mimpi.  Teramat ingin menyentuhmu....

Antara lembut jiwamu,
Semakin terasa kedamaian yang terikat di hembusan nafas yang terasa dekat.  Betapa ingin mendekapmu....

Ketika belajar darimu,
Mengerti tentang kesederhanaan “rasa” yang membelenggu.  Hanya ingin bersamamu....

Di ujung jalan ini,
Tak ada dinding yang membatasi catatan yang selalu ingin terbaca, jika kerinduan ini mengikatkanku padamu. 
Aku memang sedang ingin memilikimu (sejenak)....
Bolehkah?

Aku mulai menutup perlahan jendela hatiku dari angin malam yang mengganggu pikiranku.  Kunyatakan (benar) dalam tulisan yang tertulis dalam lembaran jiwa.  Aku akan selalu menemanimu...

Hmm,
Aku memang bukan “dewi”, ujarku lirih, seraya menutup netbook yang akan menemani esok hari.
Mimpi-mimpi ini semakin dekat.

Dan biarkanlah...
Aku (hanya) sedang ingin merasakanmu dalam  diam...

Sejenak...
Izinkan saja kupinjam bahu untuk menyandarkan lelah,
Selalu....
Izinkanlah aku menyayangimu tanpa henti,

#Melepaskan sepi hati....

Friday, October 11, 2013

DEAR DY...



Kutuliskan surat ini dalam kerinduan yang buta,
Tak terbatas dalam ikatan masa,
Hanya ingin memejamkan mata,
Untuk melihat cahaya.

Jika kau percaya,
Tengadahkan kepala,
Melihat gemerlap Bintang di temaram malam,
Itulah hadirmu yang menuntun senyap tanpa sayap.

Bagiku..
Perjalanan ini,
Membuka mimpi yang terkunci,
Di hening sepi,
Dalam pikiran yang terjebak sunyi,
Pada rasa sendiri.

Maka bila kau izinkan,
Biarkan kunang-kunang di pematang sawah jadi saksi,
Tepian waktu yang ada kini,
Menggoreskan sebait mimpi,
Menjelajah dunia ini,
Tetap  melangkah bersama di jejak hati.

Tak harus dalam terang yang menyilaukan,
Cahaya lilin pun lebih baik daripada meraba di kegelapan.

Tak perlu genggam tangan yang ditunjukkan,
Karena jabat hati lebih terasa mengikat.

Tak harus bahu untuk bertahan,
Sandaran jiwa pun mampu menghapus kepedihan.

Tak perlu menyatakan dalam jutaan kata,
Karena dalam diam semua pun telah nyata terasa.

Mentari...
Pagi menghadirkan kesejukan embun,
Membasuh tulus di kelembutan,
Siang dengan terik energi tanpa batas,
Mengantarkan masa depan dalam genggaman,
Senja datang di temaram lazuardi,
Menuntun perlahan keindahan Taman Langit.

Denting waktu yang berjalan terasa lambat,
Dawai jiwa terpetik mengalunkan nada lamat,
Sayup terdengar...
Aku 'kan tetap jadi sahabat hatimu,
Yang menyayangi dalam ketulusan tanpa jeda di ruang dan waktu.

@merindumu.. teman belajarku menggapai mimpi,,

Friday, October 4, 2013

@SEPI: Keheningan...

Jika waktu tergerak di pusaran cepat,
Mulai menenggelamkanku dalam jeda,
Aku memang (sedang) terjebak di kecemasan,
Terhenti di antara titik dan koma.

Hmm...
Terus mengkhawatirkanmu di sini,
Menantimu di ujung hari,
Hanya ingin menatap teduh matamu,
Dan mendekap hangat canda itu.

Aah..
Tak ada yang hadir dengan kesempurnaan,
Keterbatasan memang akan jadi pelengkap,
Labirin waktu sedang memendamku,
Di pusaran arus bawahnya.


Lazuardi di ujung langit,
Menghadirkan warna pelangi yang menghibur,
Untuk kegelisahan yang tak bertepi ini,
Di kanvas kehidupan dengan coretan kelam.

Duhai jiwa yang tenang..
Sampaikan kerinduan ini,
Bersama angin yang meniup perlahan,
Menepis debu hati yang terkoyak,
Agar tersulam dengan benang kelembutan.


Wahai wajah kedamaian..
Hantarkan kesepian di ujung detikmu,
Agar menepi di pantai landai,
Di dermaga pelabuhan hati.


Tetap di sini.. menanti di masamu,
@takut: #Sahabatku