Kini kutagih janjimu..
Untuk selalu membuatku bahagia dan tidak (lagi) menangis.
Lidah tak bertulang..
Tak perlu mengumbar janji, jika belum tentu dapat ditepati.
Mengalir saja..
Berdoalah semoga bulir beningku tak lagi jatuh saat bersamamu..
..dan, jika tak kunjung tertepati.. maka beranilah untuk melepaskanku..
Sendiri dan sendirian, sudah lama memelukku dalam RINDU..
Malah melegakan jika aku tak sedetikpun lagi memikirkanmu..
Lepaskanku..
Bebaskanlah..
Karena sejatinya aku hanyalah pelengkap penderita dalam hidupmu..
Tak pula menjadikan semua sunyi!
Biarkanlah aku kembali terbang tinggi, mengejar mimpi-mimpi..
Tanpamu (lagi),,
.....
Dan, kini..
Aku tengah menyesap kopi bersamanya, sahabatku Michi, disini..
Tugas di Chiba kemarin menyerap semua gundahku kehilanganmu..
Aku baik-baik saja,,
Sambil menatap jauh, membaca sebuah pesan Line yang masuk..
"Vie, aku (benar) mencintaimu..
Ingin menghapus semua jejak luka hatimu,
Sempatkan waktumu.. untuk menghabiskan senja ini bersamaku..
Bisa?"
..love you more TS,, miss you so much in every way passed..
"Vie..
Will you marry me?"
Kejutan manisnya..
Berlutut dan memegang tanganku..
Tepat..
Setelah 3 bulan aku menepikan semua waktu.
Lalu, menyematkan cincin sapphire kecil yang manis..
Kutatap dalam matanya..
Mencari kebenaran dari pernyataannya,,
Dan..
Kulihat indah pelangi..
Ketulusan hati yang berbalut rinduku, damai mengusap pedih..
Aku,
(benar) pamit meninggalkanmu..
Melangkah bersamanya..
Semoga semua bisa engkau terima dengan lapang dada..
Bahwa kita hanya (bisa) berteman,,
TS,
Terima kasih banyak untuk tangan yang selalu mengusap semua airmata, tanpa kau sadari..
Peluk aku hangat,,