Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Sunday, September 1, 2013

[Masih] SURAT UNTUK SAHABAT (lagi)..



Paagii Mentarii....

Tahukah kau... Dy,
(hhmmm... bolehkah kupanggil  dirimu “Ayy” saja??)

Setiap kau ketikkan ini melalui pesan singkat elektronik, selalu menghadirkan getaran rasa yang luar biasa dalam hati.  Membangkitkan semangat kebahagiaan menjalani hari.  Seperti sentuhan-sentuhan lembutmu ketika kita bertemu di sela kesibukan kita beraktifitas, menepikan waktu bersama...
Keindahan tanpa jeda...

Kini...
Aku selalu berlari, berusaha melepaskan diri dari kenyataan pahit.  Tenggelam di kesibukan membaca dan menulis.  Berusaha memahami makna dalam setiap kejadian dengan ketulusan hati.

Ayy,,
Di antara airmata yang kuikhlaskan untuk menjalani tahapan hidup dengan mengalir (hidup tak pernah mudah... katamu dengan bijak, menghiburku).  Sangat ingin menyandarkan kelelahan yang kini kurasakan.  Di bahumu yang menawarkan kekuatan.  Ataupun di dadamu yang membagikan kedamaian dengan irama detak jantungmu yang tenang.

Semua (hanya) ingin kulakukan saat ini, walau ketika terbangun selalu menyadari tepian waktuku bersamamu itu nyata adanya..
Airmata itulah yang kian deras mengalirkan kepedihan.. Ayy.
Ceruk hatiku yang terluka akan (selalu) kembali sendiri di ujung kehidupanku.

Maka,
Catatan hatiku kali ini...
Menjadi goresan hati yang menyatakan keegoisanku..
Ingin (selalu) jadi ke['kasih'] yang dapat menjabat hatimu di antara keterbatasan yang kita miliki... Ayy.

Memang mungkin sempurnakan hidup,  namun bukan itu tujuan yang kucari.
Hanya berharap...
Melangkah dengan ketenangan jiwa dan kedamaian pikiran.

Maafkanlah.. Ayy,,
Jika apa yang kupinta ini, terlalu muluk atau berlebih.
Tetap temaniku saja, semampumu....

Kucoba tuliskan semua dengan bahasa yang indah..
Perjalanan waktu ini.. 
Benar mengguratkan ketulusan di keindahan cinta haqiqi .  
Mengalir bagai air..

Bisakah ini terus mengalir.. Ayy??
(tanya di  sudut kegelapan hati...)
 
Tanpa kata...
Yang memang tak pernah cukup, untuk mewakili hati.

Yang kutahu..
Dalam diam pun, yang tertabur di pekat langit malam, selalu bisa kutemui dirimu yang menerangiku.

Karena kau memang BINTANG yang terus memelukku, di belahan manapun langit yang menaungi.
Dan (tetap) jadi KUNANG-KUNANG yang terus tulus temani dengan terangmu... Ayy,,

Tetap izinkan aku yaa,,
@Merindumu...

No comments:

Post a Comment