Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Tuesday, June 4, 2013

RENUNGAN

Jika kau sempat berfikir, jika orang yang ada di sampingmu kini adalah orang yang salah....
Coba kau renungkan lagi...
Semua perjalanan yang telah kalian rangkai selama ini,
Keindahan cinta dan sayang yang sejati, takkan pernah pudar hanya karena kelemahannya,
Siapa pun manusia, tak kan pernah mencapai kesempurnaan,
Karena itu HANYA milikNya.

Jika kau pernah berbisik "jenuh" menjalani hari-hari di kekinian..
Belajarlah untuk mengerti...
Tak ada masalah yang bisa menyurutkan ombak kerinduan yang mengalun perlahan dalam hati,
Namun.. 
Memang semua akan membutuhkan pengorbanan pemahaman yang luar biasa.
Karena yang tak kau ketahui..
Alloh SWT hanya akan memberikan kebaikan yang berlipat, pada hambaNya yang teruji.

Jika kau ingin meninggalkannya...
Rasakan perasaan sedih yang akan terukir dalam hatinya,
Karena kau pernah merasakan kedekatan bersamanya,
Dan ingatlah selalu...
Angin perubahan rasa itu hanya kau matikan sendiri, hanya karena kau terlalu egois untuk memulai mengerti,
Tapi kuakui..
Bahwa perjalanan waktu yang tak dilengkapi keikhlasan menerima kekurangan,
Akan mudah menghentikan hatimu untuk selalu menemani hari-harinya.

Maka,
Jika kau masih ingin bertahan..
Belajarlah.. 
Mengertilah..
Memahamilah
dan,
Berdamailah...
dengan dirimu sendiri dulu..

Karena,
Sebenar-benarnya..
dan,
Sejujur-jujurnya..
Itulah jawaban semua RENUNGAN yang kutuliskan ini..
Sama seperti yang kulakukan.
Salam,
Vie


Haaaaiiii...
Paaaggiiii... dan selalu pagi buat Vie, yang tak henti menemanimu kini..
Ingat yaa...
Pagi adalah asa yang terbangun dari mimpi lelah semalam..
Dan belajar... yaa.. belajar... 
bukan mencoba (karena itu kelemahan),
90 menit ke depan.. Vie akan temani di kesibukan atau masih terjebak kemacetan..
Oh yaa..
Tadi Vie memang buatkan sedikit renungan, untuk belajar mengerti yaa..
aaaah.. mudah-mudahan bisa diterima saja.. deh..
Ok..

Lagu Cinta Sejati dari BCL kucoba putarkan untuk membuka siaran hari ini.
Mas Pranoto memang menyiapkan itu di playlist, karena sangat tahu seleraku.
Ia mengacungkan jempolnya.

"Hebaaatt... Vie.  Sejak kapan bisa bikin kata-kata yang indah begitu. Dalam banget.. Ehhmm.. jangan-jangan nyanyian hati niiihh...," selorohnya.

"Aiiihh... Mas Noto, aku memang bisa nulis kalii.. Meni baru nyadar.." sanggahku dengan wajah memerah.

Yaa... semua yang kutulis sebenarnya, untuk mengusir kegundahanku yang mulai menuju titik nadir (benar).
Kuingin mulai semua di lazuardi pagi.. bukan sunset seperti yang kutulis di cerita-ceritaku sebelumnya.
Memang.. terjemahan lazuardi itu bisa berari langit biru, atau langit kemerahan.

Karena memang semalam kusampaikan pada Dy, bahwa kesiapanku untuk memulai lembar baru dengan atau tanpanya tinggal duapuluh persen.
Pagi ini.. kugenapi semua menjadi seratus persen saja, sebab kutahu.. aku pun memang (tak) ada lagi dalam hati dan harinya.
Benar-benar kembali bagai dua orang asing itu... bukan bagian adegan dari sinetron yang tayang stripping, atau telenovela semata.  Semua kualami sendiri.
Tapi... sudahlah, waktu akan terus berjalan dengan perubahannya kan?
Tak akan ada yang sama.
Karena yang kutahu, cinta itu PERJUANGAN.  Dan jika kuurai lagi (definisiku) itu akan menjadi dua kata penting yaitu perjuangan yang dilengkapi pengorbanan.
Rasanya memang ga ada kebahagiaan yang tak melalui perjuangan yaa.. guys, ingat itu, terus mengalirkan udara positif untuk kuhirup.

Jujur.. semua memang ga mudah dijalani, bisikku sambil terus menulis untuk mengisi kehampaan.
Tadi pagi, ketika tahajjud, mohon sedikit kekuatan dan keikhlasan padaNya, aku masih tetap menangis.
Yaa.. karena aku ternyata (memang) perempuan.
Ketegaran yang selalu kulihat di karang, jika menghabiskan hari di pantai, itu ternyata memang akan terkikis juga oleh kesedihannya terkena air asin laut dan gelombang pasang yang menghantamnya tanpa henti.

Apalagi.. aku, guys..
Yang mungkin sok tegar,  aku berhenti ketika menuliskan kalimat ini, dan tersenyum kecil.
Aku memang sering "angkuh" menjalani hidup, sok tegar, sok ceria dan banyak hal lain.
Mungkin karena memang urat maluku sudah terputus sejak kecil, hingga yang tersisa kini hanya.... butiran debunya saja, dan malu-maluin...
Hahahahahaa....
Bahuku terguncang sendiri, dan aku terhenti menulis, karena merasa ada yang memperhatikanku.

Mas Pranoto...
Ia melihatku, dan hanya tersenyum, kemudian mengacungkan dua jempolnya.
"Aku senang kau bisa tertawa lagi... dengan tulus.. Vie," katanya lembut.
Aahh..

Di luar studio, kulihat juga Mbak Anis yang mulai bisa tersenyum lagi.  Berhari-hari ia terjebak di kesedihanku.  Karena jika tak kupinjam bahu Dy, aku pasti ke rumahnya, mengganggu waktunya.

Kutahu...
Kini.. tak mungkin kuminta ia tinggal dan memohon jangan pergi..
Karena jika itu hanya dariku.. maka, apa yang kulakukan itu kesia-siaan.
Bagai menepuk angin, dengan sebelah tangan kan?
Maka...
Dengan lapang dada, kulepas ia pergi tadi pagi..
Tak akan aku mengemis cinta, untuk menghilangkan luka hatiku.
Dan, aku berjanji memguatkan diri, kembali menjalani hari-hariku sendiri (lagi).
Tak ada sepi..
Karena yang kutahu.. bukan aku yang menghapusnya dalam hidupku.  

Pagi ini,
Sebelum aku siaran.. di antara kesibukanku mengecek email baru yang masuk, rasanya aku terkejutkan banyak hal.
Menawar lara.. bisa kukatakan seperti itu.
Maka, ketika kepahitan itu datang kemudian, tak kurasakan pedih.  Biasa saja..

Paaagggiiiiii...  #maaf.. jika butuh waktu utk bisa sarapan seperti definisimu/org lain.. Dy..

Kenapa minta maaf.. Vie?

Karena aku minta waktu Dy.. untuk melakukannya

Bukan aku nyuruh dirimu sarapan kok..Vie


Aku tahu..

Cuma ingatkan utk tetap makan, walau bukan sarapan seperti biasa orang lain lakukan, tapi dirrmu tetap manusia, yang tetap juga perlu makan,


Iyyyaaa.. makaasiiyy.. Dy,


Maaf,  (lagi) sekedar ingatkan dirimu saja..

Selagi aku masih bisa dekat denganmu, ga akan bosen juga aku ingatkan ini & itu.. karena yang kutahu..itu ga pernah dilakukan oleh 'dia'..  Karena kalau dirimu sudah pergi dengan mimpimu,. pasti sulit untuk seperti ini.. so...Take care.. ok?


Betapa sedikit merasa berarti lagi, dalam hidup.. jika aku memang masih dianggap ada.  

Kalau kau baca, selalu kugunakan kata "sedikit' dalam setiap harapan yang kusampaikan, bukan karena pesimis.  Tapi memang menjaga aliran energi positif yang ada dalam hatiku.
Kutahu, Tuhan akan mengabulkan do'a.
Hanya mengatakan pada diri sendiri... bahwa apa yang terjadi dalam hidup adalah yang terbaik.

Apa yang ditulis Dy, pagi ini.. membuatku seperti benar-benar baru terjaga, bahwa di antara kesederhanaan yang ada keperdulian yang luar biasa.  Teramat manis.. seperti senyumnya.

Dari perjalanan hari ini, memang melengkapi kehangatan yang kurasakan semalam, begitu merasuk dalam relung jiwa, mengaliri nadi dengan kepekatan harapan yang menyeruak ke permukaan. Begitu kepalanya yang tersandar di bahu kananku, dan...................
Waktu yang berjalan begitu cepat,  menghabiskan kebersamaan yang teramat indah.

Di antara kelam malam itu, akan muncul terang BINTANG yang meneranginya.
Maka.. 
Jika tersaput kabut yang menutupi keindahan senyummu.. tetap sajalah hadirkan keceriaanmu MENTARI, dan katakan Paagggiiiiii...

Oke... listener,
Vie pamit mundur dulu yaaa....
nikmati harimu tetap dengan hadirkan senyum, karena itu akan meringankan langkahmu.
Sebagai lagu penutup...
Vie putarkan Perahu Kertas yaa..
Carilah kebahagiaanmu dengan radarmu,
Paaaagiiii.. guys,
Cheers up the day!

Senyumku mengembang dan meninggalkan studio, diiringi senyum lega Mas Pranoto dan Mbak Anis.
Yaa.. hidup akan terus berjalan.
Manakala duka itu telah tergenapi.. apapun adanya melangkahlah pasti!

Thank you... over and over again.. Dy, for caring....

 


















Kan kutemukan langit biru itu, 
Walau harus kususuri jalan penuh onak dan duri.....
@LangitBiru

Love,
Vie

No comments:

Post a Comment