Benar membiru..
Tercekat dalam dingin yang membekukan otak dan pikiranku.
Menangis hamoir tak bisa kulakukan.
Mencari makna di tumpukan jerami.
Berusaha tegar berdiri walau rapuh dan goyah.
Mungkin sebaiknya aku pergi..
Menghapus jejakku dan melepskanmu merengkuh dan mendayung biduk tanpaku.
Pikiranku yang terus berisik dan berbisik, seperti tak mau diam dan menyerah pada fakta.
Ya Robb..
Pinjamkan kekuatanMu,
BahuMu..
Karena ini sebenarnya terlalu sakit,
Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minnaddholimiin..
Cahaya Ramadhan menyinari sisi gelap ruang hati yang hampir tak pernah terisi.
Maafkan aku yaa Robbana...
Jika hanya mengeluhkan hal kecil yang mengelayuti hati,
Hapuskan semua lelah dan gundahku,
Dari Scald Law, Kanada..
Aku menepikan semua,
Memberi titik untuk semua airmata yang mungkin tertumpah sia-sia.
Esok,
Babak baru..
Perjalananku ke Jepang telah menanti. Mendekap cerita yang lainnya. Semoga lebih baik..
No comments:
Post a Comment