Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Friday, February 13, 2015

Faith

Seing is believing,
Paaagiii..
Sapaan sederhana melalui sms itulah yang kini amat kurindukan.
Mmmm, sebelum komunikasi menggunakan BBM, WA, LINE, dkk, menguasai dunia komunikasi maya.
Di perbatasan waktu, sepulang kerja aku begitu bersyukur untuk satu hari (lagi) yang terjalani dengan 'alhamdulillaah..'.
Kerumitan berpikirku, begitu menjebak kesendirian tanpa tepi.
Hhh, yaa..Rob, damaikan hati dan pikiran ini.
Aku hanya ingin bahagia yang sederhana. Yang memang sering kurasakan, sebenarnya.
Dirasakan saja. Karena memang tak selamanya harus dengan rangkaian kata-kata.
Yaa..itulah dia.
'Chokyy..diiaam.'
'Itu hamster betinaku, yang memang gemar berputar di wheel yang ada di kandang. Sedikit gaduh. Sementara Temmy masih meringkuk pulas.
'Masa..dinamai begituu..' protesku.
Sejak Minggu, aku memang memilih sepasang hamster untuk menemani hari-hariku.
Aira, begitu bahagia ketika melihat mereka. Mata sipitnya berbinar indah.
'Mommy..look, they're so cute..' ia terus memberikan potongan wortel pada mereka, yang memang tak berhenti makan. Hahahaa.. so gembul, batinku.
'Yaa..sayang.'
Aku terus memperhatikannya dari sudut ruangan. Kelalaianku, yang sering menunda pekerjaan, membuatku benar-benar tersiksa. Dateline..sudah semakin dekat.
Maafkan Bunda..sayang, sesalku yang memang sudah terlambat.
Begitu bahagia karena Dy berkenan menemani Aira bermain bersama hamster-hamster itu.
Kebahagiaan yang terpancar begitu sederhana. Kebersamaan.
Terimakasih..Tuhan, untuk semuanya.
Hari ini sebenarnya pekerjaanku tak begitu padat. Hanya beberapa naskah yang harus kuedit. Tapi semua membutuhkan konsentrasi. Dy sudah memahami kebiasaanku yang terlalu fokus, ketika dikejar dateline. Maka seperti biasa, dia akan berusaha meluangkan waktu  menemani Aira. Gadis kecilku, begitu akrab dengannya sejak pertemuan pertama. Hhh..andai saja...
Sekelebat mimpi mengusik memori dalam pikiranku.
Let it be..
Always reason behind something.
Perjalanan di kesendirian, memang mengajariku banyak hal. Tuhan sedang bicara denganku, yang tak hentinya menanyakan, 'apa aku..baik?', 'apa aku tak layak bahagia?', dan semua itu hanya menyiksa batinku yang memang telah terkoyak. Tercabik-cabik dalam realitas yang mungkin tak pernah singgah di kehidupan orang lain.
Perenungan yang terlalu dalam inilah yang kemudian membuatku menunda banyak pekerjaan.
Waalllaaa...
Stop!
Cukupkanlah aku dengan rasa syukur untuk semua nikmat dalam kehidupan..Tuhan.
Aku masih punya Dy, yang sering mengantarkan banyak kebahagiaan tulus yang sederhana. Tanpa banyak kata-kata. 'Rasakan saja..Vie.' Ujarnya di satu penggalan waktu.
Di sampingku, kumiliki Aira. Permata hati yang masih kugenggam dan tersemat indah di hati.
Perjalanan memang harus dinikmati. Tak selalu indah. Begitulah...
Tuhan, beri kedamaian dan pinjamkan kesabaranMu. Hapuskan amarah, sedih, gundah... melalui buliran bening yang mengalir di pundak Dy pagi ini.
Sirnakan semua kepedihan. Larungkan bersama titik-titik hujan.
Hadirkan kembali keseimbangan. Yinyang. Amiinn...

Dan..
Mataku terus menatap punggungnya, melalui  jendelaku hingga menghilang di ujung jalan.
Makaasiiihhh...Dy. *hugs,

No comments:

Post a Comment