Judul buku : The Discourse Reader
Editor : Adam Jaworsky and Nikolas Couplan
Penerbit : Cambridge University Press, 1987
Chapter
9
OH
AS A MARKER OF INFORMATION MANAGEMENT
Deborah
Schiffirin
1. Pokok-pokok artikel
Dalam artikel ini diulas tentang
bagaimana memahami kajian tentang penanda (marker) yang dapat memberikan
kontribusi berdasarkan arti yang dikandung didalamnya. Kemudian setelah memahaminya, dijelaskan
bagaimana arti yang ada berinteraksi dengan konteks lanjutan dari sebuah
penanda pada pengaruh dan interpretasi dalam kata “oh”.
“Oh” digunakan tidak hanya
berdasarkan arti semantik atau status gramatikal saja, karena secara
tradisional kata ini dilihat sebagai kata seru.
Saat digunakan sendiri tanpa dukungan kalimat sintaktis “oh” diindikasikan
untuk mengindikasi pernyataan emosional, seperti terkejut, takut atau sakit (Oxford
English Dictionary 1971, Fries 1952).
Lebih lanjut dikaji bahwa tanpa
status sintaktis atau kontur intonasi diketahui bahwa “oh” digunakan pembicara
untuk menyatakan orientasi pada sebuah informasi. Pembicara bukan saja memindahkan orientasi
selama percakapan berlangsung, tapi mereka mengganti informasi lama dengan
informasi yang baru sehingga menjadi percakapan yang relevan. Semuanya merupakan manajemen informasi yang
dapat dikaji dengan berfokus pada perhatian yang menjadi target pembicara atau
informasi manajemen lain.
Secara rinci dapat diringkas
pokok-pokok kajian yang ada dalam bab ini adalah:
- “Oh” dalam repair
Repair adalah aktifitas bicara yang ditempatkan
pembicara dan mengganti unit informasi.
- “Oh” dalam inisiasi repair
“Oh” menampilkan inisiasi diri dan inisiasi repair
lain. Penggantian repair tidak hanya
satu unit, dalam banyak kejadian pembicara mencari informasi untuk mengisi
kesenjangan sementara saat pemanggilannya.
- “Oh” dalam repair pelengkap
Repairs menjadi lengkap apabila diganti dengan item
baru: penambahan pelengkap dilakukan melalui konfirmasi penggantian.
- “Oh” dalam pertanyaan/ jawaban/ pengakuan
-
Pasangan
pertanyaan/ jawaban
Pasangan pertanyaan/ jawaban adalah kedekatan pasangan
yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Dalam bahasa Inggris W-H question
merupakan proporsi tidak lengkap.
-
“Oh” dalam
pertanyaan
Pasangan pertanyaan/ jawaban yang sama sekali tidak
terhubung secara dekat. Beberapa
permintaan klarifikasi diformulasikan sebagai bentuk sintaktik.
-
“Oh” dengan
jawaban pengakuan
Pasangan pertanyaan/ jawaban seringkali diikuti
respon penanya yang mengandung konten informasi jawaban yang dipaksakan. Secara nyata variasi pengakuan bergantung
pada apakah penanya menemukan jawaban pada pertanyaannya dengan informasi
terantisipasi.
- “Oh” sebagai penerima informasi
Saat fokus pada aktifitas bicara di mana tujuan
adalah memebrikan informasi manajemen dan yang mengubah struktur yang membantu
pencapaian tujuan.
- “Oh” sebagai tanda pengenal
Pengenalan dalam iinformasi yang umum ditujukan
secara percakapan, yang menghasilkan kemampuan kognitif untuk mencari informasi
pada orang yang mengetahuinya.
- “Oh” dan pengambilan orientasi subjektif
Pembicara mengenalkan topik baru dengan
mengaitkannya pada informasi yang dekat/ umum di telinga lawan bicaranya.
- “Oh” dan pengangkatannya dalam orientasi subjektif
Orientasi pembicara untuk sebuah informasi tidak
hanya berkaitan dengan pengenalan dan penerimaan isi informasi pada percakapan
yang sedang berlangsung. Oreintasi juga
melibatkan evaluasi informasi.
- Kenapa “oh”?
Dalam kajian penutup artikel ini menunjukkan bahwa
“”oh” memiliki tugas yang berbeda pada pemberian informasi manajemen. Hal ini menunjukkan tugas produktif dan
reseptif, namun secara tegas dapt dilihat “oh” sebagai bentuk independen:
pembicara dapat menganti, mengenali, menerima dan mengevaluasi ulang informasi
tanpa verbalisasi melalui “oh”.
Tapi saran menggunakan “oh” memiliki pragmatik efek,
tidak benar-benar menjawab pertanyaan “kenapa?”.
Untuk menjawab pertanyaan ini bisa dikaji
“oh” dalam situasi interaksi sosial sebagi berikut:
-
“Oh” mebuat
saksi menjadi umum, membagi tempat pembicara dan pendengar
-
“Oh” menunjukkan
individu pada status partisipasi spesifik dan kerangka kerja.
- Berdasarkan
permintaan pembicaraan tentang keseimbangan antara kepuasan kebutuhan satu
dengan yang lain.
Akhirnya walaupun “oh” memiliki tugas sebagai
penanda manajemen informasi secara kognitif, fakta bahwa hal itu memverbalisasi
pembicara untuk penanganan yang memiliki konsekuensi interaksional.
2. Istilah-istilah yang digunakan dalam
artikel
a) Understanding
discourse
b) Marker
c) Semantic
meaning
d) Grammatical
status
e) Exclamation
f) Interjection
g) Initiate
utterance
h) Repair
i) Self-repair and
other self-repair
j) Speaker
intent
k)
Repair
completion
l) Acknowledgement
sequence
m) Elaboration
request
n) The
status of information
o) Recognition
display
p) Information
receipt
q) Shifts
in subjective orientation
r) Evaluation
t) Intensity
Exchange
3. Ahli dan literatur yang dipakai dalam
artikel
a) Oxford English Dictionary 1971, Fries 1952
b) Heritage
1984: 299
c) Schegloff,
Jeferson and Sacks 1977
d) Carlson
1983
e) Mehan
1979
f) Labov
1984
g) Goffman
1981: 144
h) Goffman
1967; Chapter 21; Lakoff 1973: Tannen
1984
No comments:
Post a Comment