Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Sunday, November 11, 2018

Cerita 111108

Halaman 1111:

Di ujung hari, aku kembali meneteskannya. Janji untuk selalu tegar manakala berada d tubir duka.. sirna.
Dia, sosok yang mulai menggoyahkan kebencianku. Mampu menerima semua ketengilanku.
Vie..
Mana, ketegaranmu? , tanya Mang Udi yang ternyata masih memperhatikanku di sudut studio.
Malam ini, aku memang memutuskan untuk datang ke sini untuk sekedar melarungkan kesedihan yang menumpuk.
Kejujuran itu kembali membunuhku.

Padahal aku sedang berusaha meyakini komunikasi terbuka dua arah akan menyelamatkan hubungan antar manusia.
Karena ini bukan komunikasi yang harus dibalut dengan kepura-puraan.

Yaa Rabb,
Haruskah?
Apakah ini caraMu untuk bicara denganku? ..dengan mengajariku sebuah kepedihan (lagi). Kesakitan lagi?

Semua terlalu sakit..
Terlalu pedih. Hatiku semakin merapuh.
Jagalah Iman Islamku yaa Rabb..

Seluruh barisan kata yang tertulis, teriringi dengan mata yang memburam. Tak lagi menangis tersedu. Hanya isak tertahan, dengan lelehan kecil, namun sulit terhentikan.
Aku,
Sdh tak sanggup lagi..

Suicidal thoughts mulai mnyerang. Tidak..
Aku masih memiliki arti..
Walau tak mudah, aku akan kembali tegar dan tegak.
Stigma negatif itu akan terhenti dengan pembuktian.

Larang aku..
Cegah aku..
Untuk kembali meletakkan pisau di nadi, mengakhiri semua indahnya hembusan napas yang digunakan untuk manfaat pada sesama manusia.

Aku, mencintai jiwa, pikiran, dan hatimu.
Dengan segala kurang dan lebihnya.
Aku ingin menikah dengan sisi spriritualmu.
Bukan dengan fisik yang kasat.
Karena aku yakin inilah cinta sejati..
Yang tulus tanpa syarat.

Hanya mencintai..

----------

Vie, lagunya diganti.. teriak Kang Dede.
Hayoo.. fokus,

Aku terhenyak, semua terbang.
Khayalan, kesedihan.
Bergegas menyusun list lagu di chart yang akan diputarkan.

Malam semakin menua. Pagi mun menjelang.
Kepompong ini bisa keluar, menjadi kupu-kupu.
Terbang melesat mengejar mimpi..

Bang,
Aku merindukanmu..

Dalam secangkir kopi yang kuseduh, kusematkan semua rasa yang bisa membuatmu bahagia. Karena aku takkan mencari gula.
Aku ingin kita saling menemani.

Sampai di satu waktu, nyawa benar diambil oleh malaikat Izrail.
Takkan kubiarkan hatiku kembali mengeluh atas semua KuasaNya.

Perjalanan kopi, membuatku menyampaikan ILY from 10.000 ft.
Cinta dalam jarak itu telah usai..

Di hening malam, kutemukan damai..
Tuhan..
Semua yang terjadi, pasti sesuai rencana terbaikMu.
Ringankan langkahku.. untuk menjalani,
Pinjamkan bahuMu, untukku menyandarkan letih.
Maafkanku..
Jika aku masih mengeluh..

#setjangkirkopi #diskusimalam

No comments:

Post a Comment