Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Tuesday, March 12, 2019

Love in Motion

Aku tetap mencintaimu dalam jeda jarak ruang dan waktu.
Selalu (belajar) memahami dalam ketidaksempurnaan.
Menjalani ketetapanNya yang sudah menjadi garis takdir Illahi.

Alloh tak pernah salah menitipkan rasa pada hambaNya. Dia hanya ingin kita terus saling mendekap keimanan dan ketakwaan dalam do'a.

Abang,
Aku telah menemukanmu dalam do'a yang terjawab. Semua akan aku jalani dengan keikhlasan dan ketakwaan.
Dalam jarak..
Aku merindukanmu dalam hamparan sajadah. Menjadi Imam yang melantunkan ayat-ayat cintaNya yang tertuang dalam kitab suci yang menjadi pegangan.

Jika mataku memburam karena bulir bening yang tak terasa mengalir. Itu hanya upayaku menahan kerinduan yang tak biasa.

Yaa..
Perjalanan kita bukanlah perjalanan biasa.
Banyak waktu belajar yang harus diluangkan untuk saling memahami.

Sejenak aku tertegun, menatap nanar langit kamar yang jauh dari bintang.
Aku mencium aroma tubuhmu.. sayang.
Seolah Abang berbaring disampingku.

Yaa..
Kini aku mahrammu, makmummu.
Yang selalu menantikan saat kita memghamparkan sajadah, melantunkan alunan ayat-ayat Al-Qur'an secara bergantian. (Maafkan kalau aku masih seringkali lupa.. Bang)

Aku merindukanmu dengan caraku. Menengadahkan tangan.. meminta Pencipta kita mendekatkan jarak. Memudahkan hati. Melabuhkan tangis dalam pelukan do'a.

..... jika kukatakan aku semakin mencintaimu dalam ketidaksempurnaanmu adalah benar adanya. Aku, menemukan kedamaian dalam pelukanmu, percakapanmu, nasehatmu.

Masih terekam jelas semua dalam ingatan. Serius. Dan pada akhirnya ditutup dengan kecupan hangat.
I love you.. my hubby. Imamku. With all my heart..😘💕

Mommy...
Igau Aira, sejenak memberi jeda dalam tulisanku. Mengusap airmata. Membenahi selimutnya. Mengecup lembut keningnya.
*_Yaa.. sayang, tidurlah nyenyak. Mommy ada disini._*
Mengusap-usap tangannya yang sejurus mengenggam tanganku. Seperti enggan untuk melepaskannya. Harapan.

Menatap wajah polos itu..
Mengingatkanku pada Abang.
Aku selalu memandangi wajahmu dalam hening malam. Mengusap pipimu. Lalu tak kuasa menahan sang waktu.
Aku selalu merindukanmu. Ketika dekat, apalagi jauh.
Entahlah..
Dan rasanya tak perlu memperdebatkan alasan kenapa.
Karena aku tak tahu jawabannya... 😁

Abang,
Aku sedih..
Karena di saat-saat melepasmu dalam jarak, kita tak sempat meluangkan percakapan yang dalam.
Tentang kita.
Aku selalu ada menemanimu.
Membantu semampuku.
Tapi.. mungkin aku tak sanggup memintamu untuk sejenak meninggalkan hobimu bermain game di ujung waktu. 😁
Karena sejatinya aku bimbang, ragu, dan takut..

Waktu yang kita punya hanya sedikit setelah ini. Semua sudah di ujung lidahku. Ingin memintamu memelukku.
Namun tak sanggup rasanya..
Aku melihat kebahagiaanmu disana..
Maka yang bisa kulakukan hanyalah menemanimu, memelukmu. Dan ujungnya aku terlelap duluan..

Maafkan aku yaa.. Bang,
Dalam semua senyum yang terekam, ternyata aku masih sering menyembunyikan bulir bening yang hanya mampu kutumpahkan di atas sajadah ketika jarak selalu memisahkan.
Jika dirimu jeli..
Maka sebenarnya aku pernah menangis ketika memelukmu. Hanya saja itu mungkin luput dan tertutup oleh euforia permainanmu.

Aku..
Berusaha baik-baik saja disini sayang..
Walaupun sebenarnya tidak begitu. Aku menikmati jeda ruang ini tetap dengan caraku. Memakai topeng, dan mengabarkan pada dunia.. bahwa aku baik-baik saja.

Ohyaa..
Lupa aku mengatakan bahwa aku bahagia. Teramat bahagia menjadi pendampingmu, sahabatmu.
Itulah kebenaran dari topengku.
Tak dibuat-buat.
Aku menerimamu dalam ketidaksempurnaan.
Seperti dirimu yang mengatakan *_I love you what the way you are.. sayang_*

Masih di sepertiga malam, aku terjaga. Masih berusaha menyelesaikan proses perpindahan ini sendiri.
Di sisa waktu itu.. sebenarnya aku ingin meminta Abang membantu. Tapi.. aku melihat.. bahwa dirimu pun butuh waktu untuk memahami perubahan yang datang. Kelu lidahku. Tak mampu mengatakan bahwa aku membutuhkanmu. Bantuanmu sayang..

Kembali maafkan aku..
Itu semua kulakukan untuk tidak menjadi beban tambahanmu.. sayang.

Aku...
Aku angkuh untuk mengakui bahwa aku rapuh. Terlalu arogan.. untuk menyatakan aku lelah. Ingin meletakkan kepala di bahumu. Sejenak beristirahat dari semua beban yang selama ini telah kujalani sendirian. Hanya denganNya...
Semoga ketika aku sanggup menceritakan semua, itu takkan menambah bebanmu. Yang kutahu.. memang tak mudah dan ringan.

Abang,
Jika nanti.. ada kesempatan untuk membagi waktu denganku, bolehkah ku memintamu tak larut di permainan gamemu terlalu lama?
Aku dan Aira, punya banyak​ cerita untukmu. Kita duduk menatap langit dan terus membagi tawa. Sambil membakar marshmallow, jagung, sosis..
Asal jangan membakar rumah orang yaa.. Bang?
Dirimu masih boleh kok.. check in di Chicken Dinner. Hanya batasi saja yaa..😁😀

Hidup terlalu singkat untuk dilalui..

Kami merindukan Abang di sini. Memeluk sepi dengan aroma tubuh yang masih tertinggal.
Baik-baik yaa.. Bang.
Take your time.
Kata-kata manismu (selalu) kutunggu..
Itu teramat menenangkanku hari ini. Ketika lelah menyergapku sepulang kerja.
*_I miss you so badly, till the moon and back.. sayang._*

....

Vie?
Vie?

Panggil Sheilla, di tengah kesibukanku menuliskan cerita dalam notes di gawai. Aku menengadah.

Yaa.. ada apa Shel? , jawabku sambil menatapnya.
"Are you okay, Vie?"
"Yaa.. okay Shel. Hanya kangen aja..
Biasa ada Abang, sekarang jauh..
Itu doang..
Aku belum bisa menyampaikan semua perasaan ke Abang. Masih belajar.. Shel. Terlalu lama sendiri gini niih.." jelasku sambil memeluknya.
Sahabatku inilah yang kini menemaniku.
Keputusan memilih Abang, membuat Uci membuat jarak. Yaa.. aku berusaha memahaminya. Memeluk perbedaan pendapat dengan damai.

"Lo ga pulang.. Vie?"
"Ini baru mau pesan ojek online. Mau ambil paket dulu di kantor Abang..
Lo masih siaran yaa? Sampai jam berapa Shel?"
".. sampai bosan laah Vie, Mas Bono lagi ijin.. hahaha..."
Aku suka melihat tawanya.
"Eehh.. driver gw udah datang Shel. Duluan yaa.. take care, bye..
See you tomorrow yaaa.."
Aku memeluknya dan beranjak pergi.
"Iyaa.. you too, take care.. salam buat Abang dan Aira yaa.." katanya sambil melambaikan tangan.

Makasiihh sahabatku..
Sudah sedikit meringankam rinduku.

Abang,
Aku rindu..
Ingin memelukmu erat..
Dan ingin dipeluk hangat, 💕😘

Yaa Robbil Izzati..
Ringkaskan jarak, mudahkan jalan kami untuk bertemu. Lembutkan hati orang-orang yang ada di sekitar kami...
Maafkan aku yaa Robb, masih sering meminta.

... dan kepalaku teramat berat. Pening.. Bang. Ini biasa terjadi jika aku terlalu dalam berpikir. Tak perlu cemas..
Karena aku akan baik-baik saja.

Adzan pertama sudah berkumandang. Bangun.. Bang.
Tahajjud bareng yuuk.. jadilah Imam. (Selalu seperti itu yaa.. Bang?)
Kopimu pun sudah siap.. sayang,
I love you Abang...

#cintadalamjarak #soulmate #lovelightandrays #pecandusastra #120319

No comments:

Post a Comment