Dalam diam malam,
Mencoba mengerti rasa “sakit”
yang tiba-tiba hadir menyeruak dari ruang rindu. Begitu ingin memelukmu....
Di keheningan hatiku,
Selalu ingin mengurai kekacauan
yang seringkali meracau di sepi mimpi.
Teramat ingin menyentuhmu....
Antara lembut jiwamu,
Semakin terasa kedamaian yang
terikat di hembusan nafas yang terasa dekat.
Betapa ingin mendekapmu....
Ketika belajar darimu,
Mengerti tentang kesederhanaan “rasa”
yang membelenggu. Hanya ingin
bersamamu....
Di ujung jalan ini,
Tak ada dinding yang membatasi
catatan yang selalu ingin terbaca, jika kerinduan ini mengikatkanku
padamu.
Aku memang sedang ingin
memilikimu (sejenak)....
Bolehkah?
Aku mulai menutup perlahan
jendela hatiku dari angin malam yang mengganggu pikiranku. Kunyatakan (benar) dalam tulisan yang tertulis
dalam lembaran jiwa. Aku akan selalu
menemanimu...
Hmm,
Aku memang bukan “dewi”, ujarku
lirih, seraya menutup netbook yang akan menemani esok hari.
Mimpi-mimpi ini semakin dekat.
Dan biarkanlah...
Aku (hanya) sedang ingin merasakanmu
dalam diam...
Sejenak...
Izinkan saja kupinjam bahu
untuk menyandarkan lelah,
Selalu....
Izinkanlah aku menyayangimu tanpa
henti,
#Melepaskan sepi hati....