Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Wednesday, September 10, 2025

会いたい

Once again, I found myself waking up in the middle of the night, jolted by a dream where I was reunited with Hashi-san. The pain of his loss hit me like a wave, and tears streamed down my face as I remembered that he's no longer with us. I offered a heartfelt prayer for him, and then sought solace in writing for a moment.

Pesan yang terkirimkan ini, sedikit..
Yaa hanya sedikit melegakan kepedihan hati yang tetiba terasa sangat dalam.
Sesak!

Lalu, airmata yang awalnya perlahan menetes, semakin memburamkan mata.
Lalu tak lagi mampu aku kendalikan.

Tak bisa kujelaskan kepada siapapun..
Bahwa tadi seolah aku melihatnya.
Mendampingi kami yang sedang meeting daring.
Beliau hadir disana..

Aku tahu dan paham..
Bahwa aku akan terus berjalan.
Melangkah meneruskan hidup tanpanya.
Bumi selalu berputar.
Semesta akan terus mendampingi,
Seperti Blood Moon yang kembali menemuiku 2 malam lalu.

Aku,
Duduk sendirian, menatap langit malam itu..
Mengabadikan keindahan keajaiban alam ciptaanNya. 
Sesaat..
Walau sejenak..
Tergambar wajahnya di langit malam itu..
Tersenyum..
Damai!

Lama aku menikmati hening di dingin udara Bandung hingga pukul 2 dini hari.
Belum ada rasa kantuk lagi, karena aku terlelap sejak pukul 8. 
Tersentak oleh takbir di pukul 11.

Maka,
Kuputuskan menikmati semua rasa di antara fenomena langka ini.
Sejenak!

Dalam tenang..
Mencoba kembali menyusutkan airmata ini.
Menggelar sajadah.
Menundukkan kepala,
Terisak perlahan,

Tuhan..
Aku teramat merindukan beliau..
Walau kutahu, beliau telah damai disisiMu..
Tak lagi merasakan sakit tak terperi dalam proses penyembuhan yang dilaluinya.
Seperti yang pernah dituliskannya sangat panjang di email yang dikirimkannya pada kami.

Dan kini..
Aku pun akan mengizinkan diriku, untuk merasakan semua rasa yang saat ini begitu mengharu..
Begitu "BLUE".

Hingga anabuls tak pernah meninggalkan ku tidur sendirian sejak malam itu..
Hari di saat aku menerima kabar kepergiannya.
Seolah menguatkan..
Bahwa malam akan berakhir,
Esok akan datang dengan cerita lain yang bahagia.
Walau harus biasa, dibiasakan, hingga akhirnya terbiasa tanpa beliau.

Terima kasih Hashi san,
Ucapan yang kutitipkan dalam diam dan hening malam ini..
Untuk semua warna yang pernah terlukiskan dalam langit kehidupanku.
Hidup yang tak mudah untuk dijalani sendiri.
Tangan semangatmu seolah mengusap kepalaku lembut..
Dan mengatakan..
Semua akan baik-baik saja!

Tetap melekat bagaimana caramu menyemangati aku yang patah sejenak karena lelah di perjalanan pulang ke hotel Karawang. Berturut dinas langsung setelah selesai tugas di Palembang .

Walau saya tahu, hari esok masih panjang..
Namun akan sangat membantu jika kamu dapat menyelesaikan PR data di Palembang sebelum hari ini berganti!

Begitu puitis caramu menyampaikan permintaan itu. 
Dan takkan pernah aku berani untuk mengecewakanmu kembali.
Cukup satu kali!
Kala rangkuman historical data yang tak kunjung aku selesaikan..
Catatan yang sangat aku bold!
Never ever do that silly you thay disappointed him much!

Dan sejak detik merasakan sedikit rasa kecewamu saat itu, aku berjanji untuk menguatkan hati dan jiwa..
Bahwa semua tugas darimu akan kuselesaikan dengan baik, sesegera mungkin!
Tanpa lelah dan keluh..


Yaa Rabbanaa..
Tenangkan jiwaku, 
Karena sejatinya beliau sudah damai bersamamu di alam keabadian.

Pinjamkan bahuMu,
Untuk menggantikannya menguatkan langkah-langkahku..
Sosok ayah yang mampu menjadi sahabat, memeluk dengan semangat hangat.
Meminta halus tanpa memaksa..

Aceh, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, lalu terjeda sejenak perjalanan Umroh. Lalu Lampung..
Menorehkan banyak cerita bersama di tengah dinas.
Menyentuhkan hangat keluarga yang tak pernah kurasakan di duniaku sebelumnya.
Atasan terbaik yang pernah kumiliki!

Yang tetap mencariku di Sabtu itu..
Ketika baru landing di Soetta, setelah perjalanan rohaniku di Harramain. 
Mengingat janjiku..
Menanyakan,
Apakah aku sudah kembali ke Indonesia..
Untuk kembali menemaninya melakukan perjalanan dinasnya.
Dan,
Hanya 10 hari bertahan tanpaku menjalani pekerjaan di penjuru Indonesia.
Ia mencari penggantiku, mengikuti saranku sebelum terbang ke Jeddah.
Namun..
Ternyata semua tak berjalan dengan baik.

Kembali,
Terima kasih..
Telah melesatkan aku di titik ini
Menempaku kuat di semua fase perkembanganku sebagai professional..
Jatuh 7x Bangkit 8x!

Terima kasih ini,
Sempat aku tuliskan dan belum terbaca olehmu..
[Mungkin]
Di WhatsApp dan email.
Bukan karena tak mau..
Namun aku tahu, kala itu beliau sedang berjuang di garis hidup yang teramat keras penuh sakit yang tertahan.

Maafkan aku..
Jika pernah mengecewakanmu di pekerjaanku.

Dan, 
Malam ini..
Aku kembali meRINDUkanmu!

01:39 20250910




No comments:

Post a Comment