Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Thursday, September 11, 2025

(Masih)


Kembali terbangun di detik-detik orang terlelap.
Atau mereka sedang masuk ke deep sleepnya.
..pun yang baru kembali dari perjalanan kehidupannya.

(Masih) menangis..
Hari ini kucoba membunuh semua "biru" dengan melakukan semua sesi di Gym dengan repetisi optimal.
Lalu tetiba melihat booth Donor darah, yang seketika mengetuk sisi kemanusiaanku.
Semoga ada lagi kebermanfaatan yang bisa tertulis hari ini.
Biasanya HBku memang selama ini tidak selalu bersahabat. 
Pola tidur yang terlalu singkat, membuat banyak orang berkomentar aku bukan manusia.
Dan,
Yeay!
Semua proses lancar. Setitik darahku semoga bisa membantu kehidupan orang lain.

Mm..
Mungkin aku termasuk segelintir manusia yang memiliki jam biologis unik. Sejak SMP, aku memang biasa terbangun pukul 1/2 dini hari.
Lalu berwudhu, menggelar sajadah.
Bertemu denganNya.
Aku hanya memilikiNya..

Semua lelah, tangis..
Menjadi do'a untuk memelukNya.
Hingga semua beban hati dan jiwa yang menghimpit, aku kembalikan padaNya.
Mengharapkan ampunan untuk semua dosa dan lalai yang kulakukan.
Hingga menjadikanNya shoulder to cty on..

Aku tak berani mendebat semua takdir yang telah ditetapkanNya untukku..
Walau terkadang perih, pedih, dan sedih..
Selalu yakin semua menjadi kebaikan untukku.

Airmataku kembali menitik perlahan..
Kala semua kenangan tentangnya melintas, membuatku kembali teringat mimpi bersamanya.
Kepergiannya yang mungkin belum bisa diterima dengan hati lapang dan ikhlas sebagai cerita yang dituliskanNya.

Aku,
Begitu ingin menemuinya..
Walau hanya menatap melalui foto yang ada di guci abunya.
Memberikan penghormatan terakhirku secara langsung.
Mengenang semua kebaikan, kenangan indah, pepatah, semangat yang menghiasi perjalanan kebersamaan kami.
Berterima kasih untuk semua kuat, sabar, semangat dan percaya yang telah diberikannya padaku.
Mengantarkanku pada titik hari ini..

Dalam mimpi kali ini..
Beliau tersenyum, menghampiri dengan senyum yang mengembang seperti biasanya.
Hangat jabat tangan..
Sejenak berdiri menatapku penuh makna,
Komunikasi tanpa kata kali ini.
Lalu melambaikan tangan..
Seolah kembali ke Hotel seperti hari-hari sebelumnya ketika di Indonesia.

Senyumnya tetap mengembang hingga membuka jendela mobilnya.
Aku, menunggunya berlalu, seraya membungkuk mengucapkan "Otsukaresma deshita! See you tomorrow!"

Semuanya..
Terbingkai rapi di ruang indah di hatiku.
Sepertinya aku memang butuh waktu lebih panjang kali ini..
Untuk mampu bernafas tanpa kehadirannya.
Menjadi kuat dan luar biasa seperti yang diinginkannya.

He's no longer with us phisically, but his mind is in us..
(Pesan yang kuterima menjawab tangisku kemarin)

Dalam hening malam ini..
Kukirimkan do'a terbaik untuknya.

Selamat jalan Hashi san, beristirahatlah dengan damai..
Pelukan semangatmu yang selalu meyakinkanku ketika rapuh dan patah akan selalu hangat, adalah bentuk lain pertemuan kita kali ini.

Aku,
Tetap menjaga janjiku..
Untuk memberikan yang terbaik untuk semuanya.

"I miss you so much... You may be gone, but your memories and legacy live on in my heart. I'm grateful for the time we shared, but your absence leaves a gaping hole in my life. I'll always remember you and cherish everything you've given me. Rest in peace, you've left a beautiful mark in our hearts."

Terima kasih banyak yang tak pernah cukup untuk membalas semua kebaikanmu.
Al-Fatihah..

[Picture located in Mogome-juku Nakatsugawa Japan]

Wednesday, September 10, 2025

会いたい

Once again, I found myself waking up in the middle of the night, jolted by a dream where I was reunited with Hashi-san. The pain of his loss hit me like a wave, and tears streamed down my face as I remembered that he's no longer with us. I offered a heartfelt prayer for him, and then sought solace in writing for a moment.

Pesan yang terkirimkan ini, sedikit..
Yaa hanya sedikit melegakan kepedihan hati yang tetiba terasa sangat dalam.
Sesak!

Lalu, airmata yang awalnya perlahan menetes, semakin memburamkan mata.
Lalu tak lagi mampu aku kendalikan.

Tak bisa kujelaskan kepada siapapun..
Bahwa tadi seolah aku melihatnya.
Mendampingi kami yang sedang meeting daring.
Beliau hadir disana..

Aku tahu dan paham..
Bahwa aku akan terus berjalan.
Melangkah meneruskan hidup tanpanya.
Bumi selalu berputar.
Semesta akan terus mendampingi,
Seperti Blood Moon yang kembali menemuiku 2 malam lalu.

Aku,
Duduk sendirian, menatap langit malam itu..
Mengabadikan keindahan keajaiban alam ciptaanNya. 
Sesaat..
Walau sejenak..
Tergambar wajahnya di langit malam itu..
Tersenyum..
Damai!

Lama aku menikmati hening di dingin udara Bandung hingga pukul 2 dini hari.
Belum ada rasa kantuk lagi, karena aku terlelap sejak pukul 8. 
Tersentak oleh takbir di pukul 11.

Maka,
Kuputuskan menikmati semua rasa di antara fenomena langka ini.
Sejenak!

Dalam tenang..
Mencoba kembali menyusutkan airmata ini.
Menggelar sajadah.
Menundukkan kepala,
Terisak perlahan,

Tuhan..
Aku teramat merindukan beliau..
Walau kutahu, beliau telah damai disisiMu..
Tak lagi merasakan sakit tak terperi dalam proses penyembuhan yang dilaluinya.
Seperti yang pernah dituliskannya sangat panjang di email yang dikirimkannya pada kami.

Dan kini..
Aku pun akan mengizinkan diriku, untuk merasakan semua rasa yang saat ini begitu mengharu..
Begitu "BLUE".

Hingga anabuls tak pernah meninggalkan ku tidur sendirian sejak malam itu..
Hari di saat aku menerima kabar kepergiannya.
Seolah menguatkan..
Bahwa malam akan berakhir,
Esok akan datang dengan cerita lain yang bahagia.
Walau harus biasa, dibiasakan, hingga akhirnya terbiasa tanpa beliau.

Terima kasih Hashi san,
Ucapan yang kutitipkan dalam diam dan hening malam ini..
Untuk semua warna yang pernah terlukiskan dalam langit kehidupanku.
Hidup yang tak mudah untuk dijalani sendiri.
Tangan semangatmu seolah mengusap kepalaku lembut..
Dan mengatakan..
Semua akan baik-baik saja!

Tetap melekat bagaimana caramu menyemangati aku yang patah sejenak karena lelah di perjalanan pulang ke hotel Karawang. Berturut dinas langsung setelah selesai tugas di Palembang .

Walau saya tahu, hari esok masih panjang..
Namun akan sangat membantu jika kamu dapat menyelesaikan PR data di Palembang sebelum hari ini berganti!

Begitu puitis caramu menyampaikan permintaan itu. 
Dan takkan pernah aku berani untuk mengecewakanmu kembali.
Cukup satu kali!
Kala rangkuman historical data yang tak kunjung aku selesaikan..
Catatan yang sangat aku bold!
Never ever do that silly you thay disappointed him much!

Dan sejak detik merasakan sedikit rasa kecewamu saat itu, aku berjanji untuk menguatkan hati dan jiwa..
Bahwa semua tugas darimu akan kuselesaikan dengan baik, sesegera mungkin!
Tanpa lelah dan keluh..


Yaa Rabbanaa..
Tenangkan jiwaku, 
Karena sejatinya beliau sudah damai bersamamu di alam keabadian.

Pinjamkan bahuMu,
Untuk menggantikannya menguatkan langkah-langkahku..
Sosok ayah yang mampu menjadi sahabat, memeluk dengan semangat hangat.
Meminta halus tanpa memaksa..

Aceh, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, lalu terjeda sejenak perjalanan Umroh. Lalu Lampung..
Menorehkan banyak cerita bersama di tengah dinas.
Menyentuhkan hangat keluarga yang tak pernah kurasakan di duniaku sebelumnya.
Atasan terbaik yang pernah kumiliki!

Yang tetap mencariku di Sabtu itu..
Ketika baru landing di Soetta, setelah perjalanan rohaniku di Harramain. 
Mengingat janjiku..
Menanyakan,
Apakah aku sudah kembali ke Indonesia..
Untuk kembali menemaninya melakukan perjalanan dinasnya.
Dan,
Hanya 10 hari bertahan tanpaku menjalani pekerjaan di penjuru Indonesia.
Ia mencari penggantiku, mengikuti saranku sebelum terbang ke Jeddah.
Namun..
Ternyata semua tak berjalan dengan baik.

Kembali,
Terima kasih..
Telah melesatkan aku di titik ini
Menempaku kuat di semua fase perkembanganku sebagai professional..
Jatuh 7x Bangkit 8x!

Terima kasih ini,
Sempat aku tuliskan dan belum terbaca olehmu..
[Mungkin]
Di WhatsApp dan email.
Bukan karena tak mau..
Namun aku tahu, kala itu beliau sedang berjuang di garis hidup yang teramat keras penuh sakit yang tertahan.

Maafkan aku..
Jika pernah mengecewakanmu di pekerjaanku.

Dan, 
Malam ini..
Aku kembali meRINDUkanmu!

01:39 20250910




Monday, September 1, 2025

Melepaskan & mengikhlaskan.. (RIP)


めぐる季節 

薄紅 花景色 せつなさを知った春
はかなく散ってゆく 風の指先ふれて
静かに見える波 まぶしすぎる夏の日
心の海岸で白く砕けていった
usubeni hana keshiki, setsunasa wo shitta haru
hakanaku chitteyuku, kaze no yubisaki furete
shizuka ni mieru nami, mabushisugiru natsu no hi
kokoro no kaigan de shiroku kudaketeitta

a landscape of light crimson flowers, a spring that knew of misery
the flowers* briefly fall, feeling the fingertips of the wind
a wave that can be seen in the silence, a summer day that is too radiant
by the coast of my heart, they would smash into white

過ぎゆく季節の果てにたたずむ人は誰なの?
ゆれる想い 自分をだきしめたの ひとり
明日はどんな日に 頬づえの窓辺から
かたちのない夢をきっと見つけにゆこう
sugiyuku kisetsu no hate ni tatazumu hito wa dare na no?
yureru omoi, jibun wo dakishimeta no hitori
ashita wa donna hi ni, hoho dzue no madobe kara
katachi no nai yume wo kitto mitsuke ni yukou

at the end of these too many passing seasons, who is that person standing still?
your swaying emotions embraced you, all alone
no matter what kind of day tomorrow will be, from the windowside, resting your hand on your cheek
I'll surely go to find a dream without a form

色づく街ゆけば 誰かに逢いたい秋
やさしくなれそうな 夕暮れのさみしさよ
凍えた手のひらで とけてゆく粉雪は
涙によく似てた ぬくもりに出会う冬
irodzuku machi yukeba, dareka ni aitai aki
yasashiku naresou na, yuugure no samishisa yo
kogoeta te no hira de, tokete yuku konayuki wa
namida ni yoku niteta nukumori ni deau fuyu

when I go to the color-changing town, a fall where I want to meet someone
it'll surely become gentler, the loneliness of the evening
in the palm of my frozen hand, the melting powdery snow
it looked perfectly like tears, the winter where I met warmth by chance

幸せを探す人が一番幸せだって
めぐる季節 想い出に変えながら ふたり
shiawase wo sagasu hito ga ichiban shiawase da tte
meguru kisetsu omoide ni kaenagara, futari

they say the person who searches for happiness is the happiest
while these rotating seasons are changing into memories, with us two**


明日はどんな風 歩きだす窓辺から
もうすぐ見えてくる夢を渡ってゆこう
ashita wa donna kaze arukidasu madobe kara
mou sugu mietekuru yume wo watatte yukou

whatever the wind is like tomorrow, I'll keep walking from beside the window
very soon, I'll go to cross over into my dream in sight

----------

02:35 PM 20250828
Menerima berita kehilangan Anda.
Freezing!

Lalu..
Kuletakkan gawai, bulir airmata terus tak bisa terbendung. Sesak dada..
Dan berusaha menguatkan hati untuk menerima semuanya.
Sakit!

Jarak kita terlalu jauh. 
Yang kala itu ingin kupangkas untuk bisa mengantarkan Anda hingga perjalanan akhir di dunia.

Ya.. 
Kehilangan adalah hal yang bukan fase yang mudah diterima dengan lapang.

Hingga baru hari ini aku mampu menuliskannya disini.
Mengenang Anda. 

Butuh 4 hari untuk memberanikan diri.
Menuliskannya tanpa airmata adalah harapan terbesarku.
Namun...
Tetap tak bisa!
Karena jendala mataku tetap memburam ketika mengenang semua perjalanan cerita kita.

Bahkan di hari Sabtu lalu, aku mendapatkan notifikasi dari Google Calendar. Reminder ulangtahun Anda di tanggal 31 Agustus.
Perlahan.. bulir airmata itu menetes.
Kesempatan yang tak datang tahun ini karena kepulangan Anda.
Selamanya!

Aku tahu..
Ini mungkin yang terbaik..
Karena terlalu sakit membayangkan semua perjalanan yang Anda rasakan untuk melalui semuanya.
Yang sempat anda ceritakan dalam email secara detil di satu siang.
Proses pengobatan yang tengah dijalani.
Sakit dalam hatiku membacanya..
Sedih yang memuncak tak terkira.
Namun,
Selalu berharap.. 
Untuk bisa bertemu dengan Anda di Indonesia walau hanya sebentar 1x lagi.

Semua canda, celoteh sepanjang perjalanan dinas sejak akhir 2019 tetap terukir indah di buku kenangan yang tersimpan rapi di hatiku.

Maka..
Aku pun harus berjuang keras untuk bisa mengikhlaskan yang terjadi. 

Anda,
Adalah sosok Ayah yang tak pernah aku miliki di duniaku.
Tegas, disiplin.
Mengkritik tanpa menjatuhkan.
Semua membangunku yang saat ini.

Super mentor dan leader di perjalanan karierku di Jakarta.
Menguatkan aku kala ragu.
Menyakinkan bahwa aku mampu.
Perkembanganku kini adalah tempaan Anda.

Berproses dengan sangat keras.
Untuk mampu melewati tembok batasan yang aku buat sendiri.
Semuanya masih tergiang jelas.
Penguat jika aku mulai rapuh.

Shobetsukai di Lotte senja itu..
Ternyata menjadi momen terakhir perjumpaan kita.
Janji Anda..
Janjiku..
Tetap tersimpan dalam hati, yang mengukuhkan langkah.

Jejak dokumentasi semua karya dan bakti Anda yang luar biasa di banyak negara tersimpan rapih di FB dan IG.
Adalah bukti nyata kehebatan Anda yang tak terbantahkan.
Pertemanan yang telah terjalin disana, nyata membuktikan ikatan jiwa kita.

Terjeda sejenak..
Aku kembali terisak..
Sesak!

Selamat jalan.. Hashi san!
Beristirahatlah dengan damai.
Anda hebat!
Luar biasa..

Walau tak mudah, aku kini belajar ikhlas melepaskan Anda. 
Karena semua terjadi terlalu cepat.

Terima kasih untuk semua kebaikan.
Menyimpan semua kenangan walau sesekali tetap menangis yang menyesakkan dada..

心よりお悔やみ申し上げます
😭😭

20250901 [Melepaskan, Mengikhlaskan]