Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Monday, January 4, 2016

Back to zero (again) 2

04/01/2016

Dorongan keberanian itu entah muncul dari mana. Slalu enggan untuk membuka lembaran kepastian atas semua jalan yang tertulis dariNya.
Hari ini, perjalanan itu dimulai dengan peluh.
Aku tak mengeluh, untuk semua pengorbanan yang tersia-siakan.
Tak ingin juga melakukannya.
Tapi ketika cahaya terang itu mulai menyeruak di dalam relung hati yang gelap, dan terduduk di ruangan ini, perlahan mata memburam. Banyak cerita yang tak ingin aku dengar. Potongan kegetiran hidup dengan aneka warna. Sebagian itu yang pernah terlewati. Inilah yang sebenar-benarnya aku jauhi. Kembali ke perasaan kelam dua warsa.
Pergantian tahun menyadarkanku, bahwa selama ini aku tak bergerak. Masih di titik yang sama.
Duuuhhh.. sinyal disini jeeleek, keluhku. Padahal aku hanya ingin mengalihkan dunia agar tak mendengar semua keluh kesah itu.
Cukup!
Terlalu lama berkas itu. Selembar kertas pembuka masa depan yang baru.
Mulailah melihat media sosial: IG, FB, Path, dst. Sambil sesekali menulis di chat WA.
Hhh, akhirnya. Setelah proses penantian yang panjang, semua selesai. Titik!
Harus "titik"!

Akhirnya, semua energi negatif yang terasa terurai lewat 2 masakan ala anak kost. Teman makan siang. Dy tetap menemaniku. Bersama meluangkan waktu. Menemani di lintasan waktu.

Kusimpan semua kenangan di ruang gelap hatiku.
My darkness side.
Unworthed one.

Sayounara..El!
Dan kali ini slamanya.

***

Lahan kosong mengantarkan titik nadir di horison pemikiranku.

My life, my adventure..

Yaa..Robbil Izzati,

Pinjamkan keikhlasan untuk bisa melihat kebahagiaan yang terengkuh oleh sekitar.

Berikan keberanian menatap masa depan tanpa keinginan mendikteMu. Mengalirkan kehidupan seperti yang seharusnya terjadi.

Tetapkanlah semua sebatas kemampuan dan kesanggupanku. Kedamaian hati, kemantapan pikiran, kekuatan diri. Mewujudkan rumah impian kami yang sederhana.

Tuhan, maafkan aku jika terlalu banyak permintaan. Aamiinn..

***

Airmata yang membulir, mengingatkanku pada Aira.

Apa kabarmu..sayang? Bunda rindu dekapan tangan mungil dan celotehanmu. Kejujuran di tatapanmu.

Hhhh..

Bunda akan segera menjemputmu yaa.. Ketika semua sudah selesai. Rumah kita yang baru. Rumah kita sendiri. Kolam renang, kolam ikan dan taman dengan gazeebo untuk bercengkerama bersama. Memanjakanmu tanpa jeda. Aamiinn..

***

Perjalanan hidupku mungkin memang tak sesempurna milik kalian. Semua sudah menjadi bagian dari petualangan menjelajahi waktu. Punyaku.

Mungkin, ini tugasku. Mengajari dengan kejujuran. Pemahaman tentang keikhlasan. Yang selama ini dipertanyakan. 

Semoga... guru kehidupanmu bisa bijak kau teladani. Karena itulah milikmu.

Dy,

Dalam hening malam, butiran doa selalu tersematkan. Karena kegamangan ini ingin kujawab lantang. 

Aku selalu ingin mendekap kehidupan bersama. Menjelajah keindahan..menemukan mutiara kebahagiaan dalam keabadian. 

 


No comments:

Post a Comment