Di antara jalan setapak yang pernah terlalui, mungkin tak sekalipun aku meragu akan kehadiranmu.
Embun pagi yang selalu ada di setiap hari yang berganti, dengan asa baru.
Buliran bening yang memburamkan kaca jendela, tetap membuatmu dalam jiwa.
Dalam diam, kunantikan rembulan dalam genggaman.
Ikatan persahabatan yang tengah terjalin, menguatkan cinta yang 'lebih' dalam sayang.
Tanpa jeda.
Tetaplah tertancap di tegar karang.. mawar.
Hadirmu melarutkan gula dalam secangkir kopi pahit yang tengah terseruput menemani dentingan waktu di ujing sepi.
Pertama bagiku, terjerat di nyata.
Riak-riak belaian persahabatan kita, selalu temani langkahku.
Tetaplah di sini, relung hati yang tak henti bersenandung...
Desiran angin menepis kesunyian.
Di masa lalu, kini dan nanti.
Friday, June 26, 2015
Biru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment