Nuansa
Berjalan berdampingan di atas segala perbedaan, terasa tak mudah (memang)... Tetap mampu berdiri sendiri, (namun) terasa rapuh jika berjalan tanpamu... Always a reason behind something... #SahabatSejati

Friday, December 5, 2025

Rooftop Tears


Rooftop Tears
Song by Moon Drift Lofi ‧ 2025

Lyrics
Rooftop tears they keep on falling
Rooftop tears my heart keeps calling
Wind takes every word I say
But your shadow's here to stay

Rooftop tears I can't stop crying
Rooftop tears the sky keeps lying
You're not here but the pain appears
Every time I drop these rooftop tears

It's midnight again I'm on the roof
The city glows but I feel no proof
You left your name in every light
And I still cry here every night

I talk to stars they just fade
Whispers lost in the air you made
Rooftop tears they keep on falling
Rooftop tears my heart keeps calling

Wind takes every word I say
But your shadow's here to stay
Rooftop tears I can't stop crying
Rooftop tears the sky keeps lying

You're not here but the pain appears
Every time I drop these rooftop tears
You kissed me here when times were good
Now all I've got is this neighborhood

Your laugh still echoes in the breeze
But you're not in these memories
Tried to scream tried to run
But I break down when the night has come

Rooftop tears they keep on falling
Rooftop tears my heart keeps calling
Wind takes every word I say
But your shadow's here to stay

Rooftop tears I can't stop crying
Rooftop tears the sky keeps lying
You're not here but the pain appears
Every time I drop these rooftop tears

I count the stars like I count the lies
I wish I could forget your eyes
But love like ours don't disappear
It hides in every rooftop tear

Rooftop tears they keep on falling
Rooftop tears my heart keeps calling
You're not here but I'm still near
Rooftop tears they keep on falling
Rooftop tears I keep on calling
You're the silence I still fear
Wrapped in all my rooftop tears

++++++++

Gemericik gerimis..
Menemani tapaku di atas ketinggian 386m lantai 106 Up Thamrin Nine.
Sepi?
Tidak!

Dalam benakku semua riuh itu semakin gaduh.
Walau tak sedikit pun aku mengaduh.
Tentang luka yang ternyata belum sepenuhnya sembuh.

Angin di atas sini, begitu kencang.
Mengusap wajah yang perlahan basah..

Hanya diam dalam heningku..
Menatap jauh..
Mencarimu di antara gemerlap lampu malam Jakarta 
Menitipkan tanya pada angin..
Apakah kamu juga RINDU?

Kamu (2)

Hi!
Apa kabar mu disana?
Sempatkah terpikirkan olehmu, sekilas tentang diriku?
Karena tetiba aku teramat RINDU padamu.

Jalanan sepi disini, melempar angan 
Melewati batas jarak kita.
Malam yang membungkus senyap, 
Betapa inginnya merebah di bahumu.
Bercerita hinggp lelap.
Memeluk bersama harap dengan erat.

Tak sempat kurasakan demam ketika harus berpeluh melengkapi semua pekerjaan disini.
Namun,
Saat waktu beranjak, peraduan sudah terhampar..
Bayangmu sekilas muncul dalam kilasan waktu.
RINDU!

Saat ini aku benar teramat RINDU.
Padamu,
Untuk semua kisah yang saling terbagi.
Tatap teduh lembutmu yang seolah mampu menghapus semua beban.
Hadirmu,
Pelengkap jiwa,
Pelipur lara,
Dan terimakasih..
Sudah berkenan menjadi RUMAHku.



Tuesday, November 11, 2025

1111

Berada di titik ini, menjadi sahabat untuk diri sendiri.
Aku,
Berada di titik simpang yang akan terus meningkatkan kualitas hidup dengan lebih baik.
Dunia tak hanya berputar bagi seseorang..
Ia juga membersamaimu..

Terimakasih banyak sudah kuat hingga saat ini, diriku..
Al-Fatihah.. 

Friday, October 3, 2025

KAMU (1)

Kamu adalah SENJAku!
Bahu untuk menyandarkan semua letih dan lelah perjalanan.
Menenangkan.
Dan cerita ini tentangmu.

Saat ini,
Aku ingin bisa memelukmu dalam RINDU.
Di tenang dan damai hari-hari bersama.
Hutan kota yang kulalui..
Begitu lekat mengingatkan, padamu.
Maka,.kutuliskan asa dan doa yang terangkum di sepertiga malam ini..
Tuhan..
Pertemukan aku..
Pangkas jarak dan izinkan kamu menjadi KITA 

Tanya pun melangit,
Apakah KAMU juga menatap langit sore ini?
Menggantungkan mimpi dan asa,
Berharap untuk jumpa.
Bertatap, 
Lalu mengatakan lantang:
Sayang, aku RINDU!



Tuesday, September 30, 2025

KAMU

Terima kasih..
Selalu ada untukku, yang selalu resah dengan riuh berisik di kepala.
Kita,
Lebih sering dipisahkan samudera.

Namun,
Rasanya selalu ada di sisiku.

Tadi,
Di antara bulir hujan yang menyerbu dan menampar wajahku...
Kukatakan padaNya, kutitipkan RINDU untuk ia yang digariskanNya untukku.
Laki-laki dewasa yang sudah selesai dengan dirinya..
Yang mampu memelukku dalam suka duka, tawa dan tangis..
Ia yang selalu menjagaku untuk tetap kuat melangkah..
Mewujudkan semua mimpi indahki, 
Satu persatu..
Menemani setiap langkah..
Kala tegap..
Ataupun rapuh..

Mendekap tanpa lekat mengikat yang mencekat!
Hanya lembut mengusap kepalaku..
Membisikkan,
KAMU bisa.. sayangku!

Lewati saja hari penat ini dengan langkah tegapmu,
Aku selalu ada untuk KAMU.

Jujur,
Saat ini RINDU begitu melingkari palung hatiku..
PEKAT!
Seperti kopi hitam yang kini ada di hadapanku.

Tapi..
Biarkan sejenak kita bernafas..
Melepaskannya...
Menitipkan semuanya pada SEMESTA.
Tanpa banyak KATA, 
Kini telah ada KITA!

Wednesday, September 24, 2025

Senja (1)


Sejenak duduk menikmati senja hari ini..
Bertanya, 
Apakah kita masih menatap langit yang sama?
Telisikku pada riuh lalu lintas di depanku..

Kawasan Kuningan, memang selalu padat.
Ketika banyak pekerja mulai merebahkan lelahnya.
Menumpahkan penatnya di bahu trotoar.
Menyesap kopi dengan varian kesukaannya.
Glaze doughnut dan Ice Cappuccino, menemaniku di hening pertemanan disini.

Kota ini, mengajariku berdamai dengan kesendirian yang tak hening.
Belajar berdamai dan tenang..
Banyak cerita yang kusimpan untukmu.
Mungkin, semua akan mengalir bersama kedatanganmu di sini.

GBK yang tadinya menjadi tujuanku sore ini, berubah menjadi hening di keriuhan padatnya jalanan ibukota.
Merenung..
Bisa merasakan lega diantara manusia yang terdesak oleh hasrat ingin menutup hari ini bersama keluarga.
Lama aku disini,
Menikmati ujung hari dengan semua instropeksi.
Nikmat mana yang kamu dustakan?

Sini..
Duduklah mendekat, akan kusenandungkan kidung senja..
Ceritaku tentang dia..
RINDU yang sejati!



Thursday, September 11, 2025

(Masih)


Kembali terbangun di detik-detik orang terlelap.
Atau mereka sedang masuk ke deep sleepnya.
..pun yang baru kembali dari perjalanan kehidupannya.

(Masih) menangis..
Hari ini kucoba membunuh semua "biru" dengan melakukan semua sesi di Gym dengan repetisi optimal.
Lalu tetiba melihat booth Donor darah, yang seketika mengetuk sisi kemanusiaanku.
Semoga ada lagi kebermanfaatan yang bisa tertulis hari ini.
Biasanya HBku memang selama ini tidak selalu bersahabat. 
Pola tidur yang terlalu singkat, membuat banyak orang berkomentar aku bukan manusia.
Dan,
Yeay!
Semua proses lancar. Setitik darahku semoga bisa membantu kehidupan orang lain.

Mm..
Mungkin aku termasuk segelintir manusia yang memiliki jam biologis unik. Sejak SMP, aku memang biasa terbangun pukul 1/2 dini hari.
Lalu berwudhu, menggelar sajadah.
Bertemu denganNya.
Aku hanya memilikiNya..

Semua lelah, tangis..
Menjadi do'a untuk memelukNya.
Hingga semua beban hati dan jiwa yang menghimpit, aku kembalikan padaNya.
Mengharapkan ampunan untuk semua dosa dan lalai yang kulakukan.
Hingga menjadikanNya shoulder to cty on..

Aku tak berani mendebat semua takdir yang telah ditetapkanNya untukku..
Walau terkadang perih, pedih, dan sedih..
Selalu yakin semua menjadi kebaikan untukku.

Airmataku kembali menitik perlahan..
Kala semua kenangan tentangnya melintas, membuatku kembali teringat mimpi bersamanya.
Kepergiannya yang mungkin belum bisa diterima dengan hati lapang dan ikhlas sebagai cerita yang dituliskanNya.

Aku,
Begitu ingin menemuinya..
Walau hanya menatap melalui foto yang ada di guci abunya.
Memberikan penghormatan terakhirku secara langsung.
Mengenang semua kebaikan, kenangan indah, pepatah, semangat yang menghiasi perjalanan kebersamaan kami.
Berterima kasih untuk semua kuat, sabar, semangat dan percaya yang telah diberikannya padaku.
Mengantarkanku pada titik hari ini..

Dalam mimpi kali ini..
Beliau tersenyum, menghampiri dengan senyum yang mengembang seperti biasanya.
Hangat jabat tangan..
Sejenak berdiri menatapku penuh makna,
Komunikasi tanpa kata kali ini.
Lalu melambaikan tangan..
Seolah kembali ke Hotel seperti hari-hari sebelumnya ketika di Indonesia.

Senyumnya tetap mengembang hingga membuka jendela mobilnya.
Aku, menunggunya berlalu, seraya membungkuk mengucapkan "Otsukaresma deshita! See you tomorrow!"

Semuanya..
Terbingkai rapi di ruang indah di hatiku.
Sepertinya aku memang butuh waktu lebih panjang kali ini..
Untuk mampu bernafas tanpa kehadirannya.
Menjadi kuat dan luar biasa seperti yang diinginkannya.

He's no longer with us phisically, but his mind is in us..
(Pesan yang kuterima menjawab tangisku kemarin)

Dalam hening malam ini..
Kukirimkan do'a terbaik untuknya.

Selamat jalan Hashi san, beristirahatlah dengan damai..
Pelukan semangatmu yang selalu meyakinkanku ketika rapuh dan patah akan selalu hangat, adalah bentuk lain pertemuan kita kali ini.

Aku,
Tetap menjaga janjiku..
Untuk memberikan yang terbaik untuk semuanya.

"I miss you so much... You may be gone, but your memories and legacy live on in my heart. I'm grateful for the time we shared, but your absence leaves a gaping hole in my life. I'll always remember you and cherish everything you've given me. Rest in peace, you've left a beautiful mark in our hearts."

Terima kasih banyak yang tak pernah cukup untuk membalas semua kebaikanmu.
Al-Fatihah..

[Picture located in Mogome-juku Nakatsugawa Japan]